expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Jumat, 15 Maret 2013

Pengalaman Menggunakan Askes

Pernah dengar dunk dengan istilah Askes?
Yupz, Askes kependekan dari Asuransi Kesehatan. Kartu Askes sendiri biasanya dimiliki oleh pegawai negeri sipil (PNS) dan keluarganya, pensiunan, dan pegawai swasta.
Para pemegang kartu Askes diberi kemudahan dalam membayar biaya pengobatan dan perawatan. Bagi pemegang kartu askes, ada iuran setiap bulannya harus dibayarkan. Hanya saja, saya kurang tahu berapa iuran tiap bulannya, sepertinya berbeda-beda tergantung jenis askes yang diambil. (info lebih lanjut silakan kunjungi website askes)
Banyak rumah sakit di Indonesia yang bekerja sama dengan PT. Askes, biasanya sih rumah sakit negeri, tapi ada juga rumah sakit swasta yang menerima pasien yang menggunakan askes. Contohnya rumah sakit Al - Islam Bandung dan RS Al - Ihsan Bandung.
Banyak yang mengatakan bila berobat menggunakan kartu askes sangat sulit dan juga penuh penderitaan. Tapi pengalaman yang saya rasakan tidak terlalu sulit.
Ayah saya pemegang kartu askes dan tahun lalu baru saja di operasi. Semua biaya pengobatan dan perawatan di biayai oleh pt askes. Hingga sekarang, ayah saya masih check up setiap bulan dan masih gratis karena menggunakan kartu askes (tentu saja sebenarnya ada beberapa obat yang tidak ditanggung oleh pt askes sehingga harus kita sendiri yang membelinya di apotik).
Hanya saja memang, untuk berobat ke rumah sakit dengan menggunakan kartu askes kita harus membuat surat rujukan dari puskesmas setempat. Untuk pengguna kartu askes seperti ayah saya, yang berobat ke luar kota, kita harus meminta surat rujukan dari puskesmas setempat kemudian meminta surat rujukan ke rumah sakit umum daerah setempat. Itulah mengapa, setiap bulan, saya dan adik saya akan meliburkan diri selama dua hari. Hari pertama digunakan untuk membuat surat rujukan dan hari kedua digunakan untuk berobat.
Biasanya untuk membuat surat rujukan di puskesmas sih tidak akan lama, paling hanya beberapa menit saja. Tapi tentu saja, yang agak lama adalah membuat surat rujukan di rumah sakitnya. Karena selain dari askes center, kita harus meminta surat rujukan dari dokter di poli tertentu. Setelah itu kita meminta capnya dari petugas apalah namanya (saya tidak ingat, karena petugasnya jutek abis dan angkuh). Untuk membuat surat rujukan saja bisa sampai setengah hari,hehe
Oia, lupa, askes memberi izin untuk berobat ke rumah sakit di luar kota bila penyakit yang kita derita tidak ada dokternya di rumah sakit daerah kita. Contohnya ayah saya harus dirawat di poli ortopedi, karena di Cianjur tidak ada poli ortopedi, maka kita bisa ke rumah sakit Bandung yang ada poli ortopedi.
Kemudian kita lanjut ke rumah sakit yang kita tuju. Kita masih harus berangkat pagi-pagi, karena pengguna kartu askes yang akan berobat pun tentunya banyak. Pengalaman saya, ketika saya datang, saya mendapat antrian nomor 300 sedangkan yang dipanggil baru antrian nomor 100,wew ah... :p
Setelah berabad-abad mengantri untuk mendapatkan SJP, saya kemudian beralih ke petugas polinya. Itupun harus menunggu lagi. Lagi-lagi pengalaman saya, saya menyerahkan SJP jam 10 dan baru dipanggil pukul 11.30 atau lebih. Diperiksa ma dokternya sih ga nyampe 30 menit, paling cuma 10-15 menit, udah gitu keluar lagi. 
Biasanya sih, setelah diperiksa dokter akan diberi resep. Jadi, kita harus ngantri lagi deh di loket apotik khusus pemegang kartu askes. Nunggunya sih yaaaa lumayanlah, paling sejaman,wkwkwkwk....
Dan setelah itu, pulang deh. Pake kartu askes memang gratis sih berobatnya juga obat-obatannya (selama obatnya masih dibiayai askes :p), tapi ngantrinya itu looooo.... bikin beruban,wkwkwkwk...
Jadi untuk para pemegang kartu askes, saat anda akan check up, jangan lupa bawa gadget, makanan, juga minuman biar tidak bosan selama menunggu.
Akhir kata, semoga cepat sembuh bagi anda yang sedang sakit.....

14 komentar:

  1. ya, tapi masalahnya terkadang ada pada rumah sakitnya. banyak yang tidak tersedia, spt gigi (padahal ditanggung askes) sehingga si pasien harus merogoh kantongnya beli di tempat lain. dan kemudian, belum tentu dengan mudah di acc ketika mengajukan klaim. negeri kita memang perlu KPK :)

    BalasHapus
  2. Bagaimana klau puskesmas tutup dihari libur sedangkan waktu mendesak. Apakah kartu akses yg kita punya bisa langsung ke rumah sakit pemerintah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sedikit cerita pengalaman. Adek saya pernah kecelakaan (sampai terjadi fraktur tulang) waktu libur lebaran. Disitu rumah puskesmas dan rumah sakit posisi masih cuti. Dan akhirnya ayah saya membawa adek saya ke rumah sakit pemerintah langsung menuju UGD rsu daerah kabupaten saya. Di rs tsb memang di beri pertolongan pertama dan biaya nya pun gratis. Karena menimbang dari fasilitas rsu yg tidak memadai akhirnya ayah saya meminta surat rujukan ke rs orthopedi daerah solo. Tp besoknya baru di bawa ke solo, dan hari itu pun posisi masih cuti lebaran (masih 2/3 hati lg baru hari masuk kerja). Sesampainya di sana langsung di lakukan penanganan awal. Operasi di lakukan setelah 3-4 hari setelah opname di rs tsb dan di sana hampir 1 minggu an. Dan yg paling istimewa di sini dg askes tsb yaitu mulai dari penanganan di rsu daerah saya sampai operasi di solo selama kurang lebih 1 minggu dan check up pasca operasi tidak di pungun biaya apapun (gratis tis tis).

      Hapus
    2. Sedikit cerita pengalaman. Adek saya pernah kecelakaan (sampai terjadi fraktur tulang) waktu libur lebaran. Disitu rumah puskesmas dan rumah sakit posisi masih cuti. Dan akhirnya ayah saya membawa adek saya ke rumah sakit pemerintah langsung menuju UGD rsu daerah kabupaten saya. Di rs tsb memang di beri pertolongan pertama dan biaya nya pun gratis. Karena menimbang dari fasilitas rsu yg tidak memadai akhirnya ayah saya meminta surat rujukan ke rs orthopedi daerah solo. Tp besoknya baru di bawa ke solo, dan hari itu pun posisi masih cuti lebaran (masih 2/3 hati lg baru hari masuk kerja). Sesampainya di sana langsung di lakukan penanganan awal. Operasi di lakukan setelah 3-4 hari setelah opname di rs tsb dan di sana hampir 1 minggu an. Dan yg paling istimewa di sini dg askes tsb yaitu mulai dari penanganan di rsu daerah saya sampai operasi di solo selama kurang lebih 1 minggu dan check up pasca operasi tidak di pungun biaya apapun (gratis tis tis).

      Hapus
  3. Bagaimana klau puskesmas tutup dihari libur sedangkan waktu mendesak. Apakah kartu akses yg kita punya bisa langsung ke rumah sakit pemerintah.

    BalasHapus
  4. gak ribet kok, cuma butuh DUA HARI untuk ngurusin pintu masuk ke dokter nya, jadi kalo sekarat atau kira kira 5 menit mau mati gak usah pake askes. langsung aja gali lobang :P

    BalasHapus
  5. Mas mau tanya dunk
    .... Brp kali pasien askes bisa rumah sakit ???

    BalasHapus
  6. Apakah waktu dirumah sakit dibatasi bila menggunakan kartu Askes?
    Misal dibatasi menginap dirumah sakit cuma 8hari dan hari berikutnya ditanggung oleh pasien sendiri

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sepengalaman saya tidak ada batasan hari. Jadi benar benar di tanggung sampai sembuh. Check up pasca operasi pun masih gratis.

      Hapus
  7. Mas mau nanya . Saya tinggal di kab.ketapang kalbar . Tapi saya skrang lagi kuliah di Kota Pontianak kalbar

    Saya mau nanya . Apakah bisa berobat menggunakan kartu akses di kota lain ?

    BalasHapus
  8. Saya asli sumatra. Saat ini lg di semarang.ketika saya hendak menggunakan askes ke salah satu klinik, malah askes saya tidak bisa di gunakan krna bukan anggota di daerah tersebut. Bagaimana pendapat anda

    BalasHapus
  9. Askes, bpjs, jkn bagus ...cuma prosedur jd ribet . slesai berobat ke penjaminan , blm ke apotek. Apa selamanya spt itu. Front office rs klo bsa spt bank dong, ramah2 gtu. Insyaallah surga imbalanmu

    BalasHapus
  10. Buat surat rujukan itu boleh nggak dri puskesmas dmna saja

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sepengetahuan saya, surat rujukan harus dari puskesmas wilayah tempat tinggal kak

      Hapus