expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Selasa, 29 Desember 2015

Naik Kereta Api Cianjur - Sukabumi

Yeeesss... Liburan kali ini alhamdulilah saya bisa memgajak adik - adik saya untuk jalan-jalan. Awalnya saya bingung mau kemana, pilihannya adalah Taman Bunga Nusantara atau Kebun Raya Cibodas, untuk menghindari kemacetan dan agar kami bisa puas jalan-jalan tapi waktu tempuh pendek. 
Kemudian saya bbm-an dengan sahabat saya, dia memberitahu saya bahwa tiket kereta api menuju Sukabumi sedang promosi. FYI, tiket kereta api ke Sukabumi adalah Rp. 20.000,- sebelum bulan Desember 2015. Nah, sejak awal bulan Desember ini, ada promosi menjadi Rp. 10.000,-.
Oke, kami pun memutuskan untuk pergi ke Sukabumi naik kereta pulang pergi (pp). Tapi... Kemudian kami bingung, di sana kami mau kemana. Kami browsing dulu tentang tempatwisata yang dekat dari stasiun Sukabumi, dan mendapatkan info tentang Selabintana. Kami tanya adik-adik, ternyata mereka tidak mau, mereka ingin ke Rizzy Azzahra Waterpark.
Baiklah, kami browsing lagi di internet, dan kami tertarik pergi kesana. Setelah meminta izin ke bapak dan ibu (dan diizinkan), saya dan suami lalu pergi ke stasiun untuk memesan tiket dengan tanggal keberangkatan 28 Desember, pp. Alhamdulilah, masih tersedia banyak.
Kami membeli tiket seharga Rp. 10.000,- / orang ya, PP. Oiya, ketika akan membeli tiket kereta, kami diminta menunjukkan KTP yang berlaku sesuai jumlah orang yang akan pergi. Karena kami (orang dwasa) hanya berdua, yaa ditunjukkanlah KTP kami berdua. Sedangkan untuk anak-anak di atas usia tiga tahun, wajib memberitahu tanggal lahirnya. Alhamdulilah saya hafal tanggal lahir adik-adik saya :p
Tak lama, tiket PP Cianjur - Sukabumi sudah ditangan. Ada tiga jadwal keberangkatan dari Cianjur ke Sukabumi, yaitu jam 08.15, jam 10.30, dan yang terakhir sekitar jam 14.00 (saya lupa tepatnya). Sedangkan untuk keberangkatan dari Sukabumi ke Cianjur dari jam 05.50, jam 10.30, dan terakhir jam 15.50. Estimasi waktu perjalanan sekitar satu jam lebih lima belas menit. 
Keesokannya, kami berangkat menuju ke stasiun jam setengah delapan pagi. Ketika kami toba di stasiun, keretanya sudah ada ternyata. Oiya, sebelum masuk ke stasiun ada petugas jaga yang meminta kami untuk memperlihatkan tiket dan diberi cap "sudah diperiksa" setelah itu baru kami masuk dan langsung menuju ke gerbong satu. Ternyata, tempat duduk kami saling berpunggungan. Tapi setelah karcisnya diperiksa, saya bertanya pada petugas, bolehkah adik-adik saya pindah kursi. Ternyata bisa, kebetulan kursi yang berhadapan dengan saya kosong, jadi kami berempat bisa duduk berhadapan. Kami berfoto-foto dan melihat pemandangan di luar jendela. Oiya, karena sedang musim liburan, jadi gerbong kami banyaknya oleh ibu-ibu dengan anak-anak mereka. Wuih, rame banget jadinya. Setelah satu jam lebih, alhamdulilah kami tiba di stasiun Sukabumi. 
Kami keluar dari stasiun, malem sebelum berangkat kami lihat google maps dan screenshot peta dari stasiun ke Yogya Department Store (karena kuota internet saya habis, hehe), tapi kami bertanya lagi ke polisi yang berjaga di depan pintu. Dia bilang kami naik angkot kalau mau ke Yogya Department Store. Kami pun keluar dari stasiun, ternyata depan stasiun adalah pasar. Jadi bener-bener penuh sesak, ga ada bedanya sama di Cianjur hehe... Karena bingung, kami memutuskan jalan dulu. Kami berhenti di depan kios uang tutup karena si bungsu mengeluh pusing. Sambil menunggu si bungsu baikan, saya bertanya lagi ke pemuda yang kayanya lagi nunggu angkot, ternyata kami harus naik angkot warna hijau agar bisa tiba di depan Yogya Department Store. FYI, di Sukabumi angkotnya warna warni, ada hijau, merah, pink, putih, biru, ungu, kuning dengan rute yang (mungkin) berbeda.
Setelah si bungsu baikan kami pun lalu naik angkot hijau ke Yogya Department Store, ongkonya 3ribu/orang, sebenernya jaraknya dekat bila naik angkot, hanya saja, macetnya itu loo, sesuatu... 
Kami turun di depan Yogya Department Store, lagi-lagi kami bingung naik angkot apa dan darimana, kami pun bertanya sama bapak-bapak penjual koran, dia bilang kami harus menywberang dari situ dan naik angkot warna merah, bilang ke Rizzy Azzahra Waterpark. Setelah mengucapkan terima kasih, kami lalu menyeberang dan menyetop angkot warna merah dan bilang ke supirnya kami mau ke Rizzy Azzahra. Jalanannya lancar, hanya lima belas menit kami sudah tiba di depan Rizzy Azzahra. Ongkos angkot merahnya 4ribu/orang.
Parkirnya luas, di seberang gedung utama. Kami pun masuk ke dalam. Ada papan pengumuman selama liburan harga tiket dewasa 40ribu/orang dan anak-anak 35ribu/orang kemudian ditawari loker, saya jawab mau, biaya kami ditambah loker 10ribu. Di dalem kami makan dulu sebelum bermain air. Kasihan adik-adik saya kelaparan hehe...
Setelah makan, kami pun berganti baju, ada banyak ruangan ganti baju dan toilet di sini dan tidak terpusat di satu tempat, jadi pengunjung tidak berdesak-desakkan di satu tempat saja. Setelah menyimpan tas di loker dan mencari tempat untuk meletakkan sepatu dan tas gendong, kami pun bermain air. Kolam renangnya rata-rata friendly untuk anak-anak, kecuali satu kolam renang yang di pinggir itu agak dalam. Ada banyak serodotan (halah bahasa apa itu :D). Ada yang pendek dan panjang, juga ada yang seperti terowongan gitu. Saya tidak memotretnya karena khawatir terkena air.
Adik-adik saya sangat senang bermain air di sana, suami saya yang ngawasin mereka, saya mah diem aja dipinggiran hihihi...
Tak terasa, dua jam berlalu, kami harus segera berkemas kembali ke stasiun. Ketika kami bingung naik apa dari sana, eh ada angkot merah lagi. Sepertinya transportasinya mudah walau tidak semua angkot merah lewat situ kayanya. Kami turun di depan Yogya Department Store. Karena jam masih menunjukkan pukul 14.35 kami mampir dulu ke Yogya, tepatnya KFC hehe...
Setelah membungkus makanan, kami kembali ke stasiun, jalanan masih macet disana. Ketika akan masuk, seperti biasa kami ke petugas dulu untuk memeriksa tiket sambil memperlihatkan KTP kami setelah itu kami menunggu. Wuiiih... Penuh banget di sana. Oiya, kalo dari Sukabumi ada kereta dengan tujuan Bogor, jadi otomatis penumpang yang menunggu pasti lebih banyak. Kami menunggu kereta, di tiket tertulis 15.50, tapiiii itu kereta macet (haha) dan baru datang jam 17.45, baru berangkat sekitar jam 18.00. Otomatis kami tiba di Cianjur jam 19.15. 
Tapi, saya senang, karena adik-adik dan suami saya terlihat gembira dengan perjalanan kami hari itu.
Oiya, hari ini, tanggal 29 Desember ternyata tiket kereta api dari Cianjur ke Sukabumi turun menjadi Rp. 3000,- / orang. Hmm... Bukan rizki kami kali yaa hehe... Insha Allah kapan-kapam kami kesana lagi, mudah-mudahan tiketnya masih 3ribu/orang hehe...
Tapi, kereta kami tiketnya 10ribu/orang (harga promosi) ada ac-nya tiga buah di setiap gerbong dan di akhir perjalanan mendekati stasiun terakhir ada petugas yang meminta sampah. Wuih, kerenlah, dibanding dulu ketika saya naik kereta, dimana para pedagang, bahkan hewan (kambing dan ayam) juga ikut naik dan sampah berserakan dimana-mana, belum bau pesing yang mengganggu hidung. 
Semoga pelayanan perkeretaapian Indonesia semakin membaik dari tahun ke tahun, aamiin...

Mencoba Jalur Baru

Haish, musim liburan sudah tiba. Sejak pembagian laporan belajar siswa (maklum, wali kelas hihihi...), saya sudah benar-benar tidak sabar untuk segera pergi ke Cianjur. Hobi belanja saya sungguh tersalurkan di kota ini. Akhirnya, tanggal 25 Desember kemarin saya dan suami berangkat menuju Cianjur. Kami berangkat sekitar pukul setengah sebelas siang. Seperti biasa kami menempuh jalur terusan Soreang - Cimahi, dan tiba di pasar Padalarang.
Naaah, di perempatan pasar Padalarang itu ada rambu yang bertuliskan bahwa jalur Citatah ada yang longsor dan ditunjukkan jalan alternatif via Cikalong Wetan. Sang suami, sang supir akhirnya memilih berbelok dan mengambil jalan alternatif. Saya sudah mulai bawel mengingatkan bahwa saya belum pernah lewat sana sehingga saya tidak tahu jalan tersebut. Sang suami hanya tersenyum cool, saya jadi gereget. Tapi yaa sudahlah, toh kalo tersesat kami tinggal balik arah.
Kami pun lewat sana, jalanannya sepi dan lebar sepanjang jalan raya Purwakarta (itu yang tertulis di plang/spanduk toko di sana). Jalanan dilewati (kebanyakan) truk dan fuso, ada mobil pribadi tapi plat B rata-rata (mungkin mereka lelah lewat jalan tol atau ingin lihat pemandangan yang memang indah). 
Selain rumah-rumah penduduk, kita akan disuguhkan pemandangan berupa jalan tol cipularang, beberapa jembatan untuk rel kereta, sungai, kebun teh, kebun karet, dan hutan dengan tebing yang tinggi. 
Awalnya kami berencana untuk lewat PLTA Cirata dan tembus ke Cikalong Kulon, Mande, Cianjur. Tapi... Ketika ada papan petunjuk, sang suami berubah pikiran dan kami jadi menuju ke arah Cipendeuy, Rajamandala, Kab. Bandung Barat. Okelah, lagi-lagi saya ngikut aja, sebagai follower sejati kakangmas prabu hehe... (Padahal udah nyiapin kamera untuk foto-foto pas lewat PLTA Cirata nanti)
Ternyata eh ternyata, jauh di tengah daerah ini ada hutan (atau gunungan) sampah. Yaps, karena kami melewati Tempat Pembuangan Akhir Sampah (mungkin dari Bandung kota, karena trum sampah yang lewat ada stiker Bandung gitu, tapi ga tau juga yaaa). Baunya itu looh... Menusuk hidung, saya tidak tahu apakah sampah itu diolah atau hanya dibiarkan begitu saja. 
Akhirnya, setelah melewati daerah itu, kami tiba di perempatan pasar Rajamandala. Tinggal belok kanan dan kami telah tiba di jalan Nasional (atau jalan provinsi ya? Hmm... Entahlah)
Akhirnya alhamdulilah kami tiba di Cianjur sekitar pukul 14.00 lumayan, lama juga daripada biasanya. Tapi tak apalah, namanya juga jalan-jalan hehe...
Demikian cerita saya kali ini, ke Cianjur via Cikalong Wetan dan keluar di Rajamandala. Selamat berlibur teman-teman \^_^/

Kamis, 24 Desember 2015

Biaya Membangun Rumah

Alhamdulilah.... di penghujung tahun 2015 ini, rumah kecil saya sudah selesai dibangun. Walau belum benar-benar selesai karena belum ada teras dan beberapa kekurangan di dalamnya, tapi setidaknya sudah bisa kami tinggali. Ini semua berkat doa orang tua kami (curcol, haha...)
Awal kami membangun di bulan Mei dan hampir beres di bulan Desember, waktu yang lama bukan? Menurut kami sih sebentar, karena alhamdulilah Allah selalu memberikan rizki sehingga kami bisa sedikit demi sedikit menyelesaikan pembangunan rumah ini. Satu hal yang selalu syukuri adalah alhamdulilah kami bisa membangun rumah ini tanpa hutang. Ya... TANPA HUTANG \^_^/
Bagaimana caranya? Pertama kami membeli semua bahan-bahan seperti batu bata, pasir, kayu, genteng, batu, semen. Uang habis tidak apa-apa, yang penting bahan-bahan dasar untuk pondasi sudah ada. Kami menabung lagi, setelah uangnya cukup kami mulai membuat pondasi, sekitar seminggu pondasi hingga berdiri sedikit. Dua minggu rumah sudah berdiri. Seminggu kemudian genteng sudah terpasang. Alhamdulilah....
Intinya, kami tidak ngoyo. Ada uang kami lanjutkan membangun, tidak ada uang ya kami berhenti.
Saya buatkan beberapa daftar harga bahan-bahan yang kemarin saya beli untuk membuat rumah. Oiya, rumah saya ukuran 6 x 9 meter persegi dan ini harga tahun 2015 yaa...
1. Bata merah Rp. 700,- /buah
2. Semen Rp. 70.000,- /sak (tapi di bulan Desember ini harganya turun menjadi Rp. 69.000,- /sak)
3. Pasir padalarang / ciherang Rp. 1.500.000,- /truk (Rp. 800.000 bila per dolag)
4. Genteng biasa Rp. 1.000,- /buah
5. Keramik ruangan Rp. 50.000,- /dus (kami pakai yang harga segitu, tapi harganya bervariasi kok)
6. Keramik kamar mandi Rp. 55.000,- /dus
7. Cat tembok aries gold putih Rp. 220.000,- /galon
8. GRC Rp. 50.000,- /lembar
9. Upah tukang Rp. 100.000,- /orang dan perhari (belum ditambah makan, kopi, dan rokok)

Nah, itulah beberapa bahan yang saya butuhkan untuk membuat rumah. Harganya mungkin bervariasi di tiap daerah atau matrial ya. Tapi mudah-mudahan bisa menjadi sedikit referensi bagi teman-teman yang ingin membangun rumah :D

Magic Lines 2.98

Bulan lalu ketika saya berkunjung ke rumah orang tua, ayah saya meminta saya untuk mengunduh permainan magic line. Permainan sederhana, kita hanya perlu membuat bola dengan warna yang sama membentuk minimal lima baris dan maksimal 10 baris baik secara horisontal, vertikal, maupun diagonal. Dengan senang hati, saya pun mencarikan unduhan untuk permainan tersebut karena saya juga senang dengan permainan tersebut, hehe...
Setelah googling sejenak, saya dapatkan banyak sekali. Ternyata, yang terbaru adalah versi 3.6 bisa di unduk softonic(dot)com. Untuk mengunduhnya kita tidak perlu membayar alias gratis, tapiiiii.... setelah beberapa bermain kita akan diminta untuk meregister game itu. Nah, itulah masalahnya. So, saya nyarinya permainan magic line yang tidak perlu meregister, tak apa-apa lah versi lawas juga. Alhamdulilah ketemu di blog ini. Bila teman - teman pun ingin mengunduhnya, silakan klik blog ini, terima kasih kepada sang pembuat blog, you save my bored time :D