expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Selasa, 29 Desember 2015

Naik Kereta Api Cianjur - Sukabumi

Yeeesss... Liburan kali ini alhamdulilah saya bisa memgajak adik - adik saya untuk jalan-jalan. Awalnya saya bingung mau kemana, pilihannya adalah Taman Bunga Nusantara atau Kebun Raya Cibodas, untuk menghindari kemacetan dan agar kami bisa puas jalan-jalan tapi waktu tempuh pendek. 
Kemudian saya bbm-an dengan sahabat saya, dia memberitahu saya bahwa tiket kereta api menuju Sukabumi sedang promosi. FYI, tiket kereta api ke Sukabumi adalah Rp. 20.000,- sebelum bulan Desember 2015. Nah, sejak awal bulan Desember ini, ada promosi menjadi Rp. 10.000,-.
Oke, kami pun memutuskan untuk pergi ke Sukabumi naik kereta pulang pergi (pp). Tapi... Kemudian kami bingung, di sana kami mau kemana. Kami browsing dulu tentang tempatwisata yang dekat dari stasiun Sukabumi, dan mendapatkan info tentang Selabintana. Kami tanya adik-adik, ternyata mereka tidak mau, mereka ingin ke Rizzy Azzahra Waterpark.
Baiklah, kami browsing lagi di internet, dan kami tertarik pergi kesana. Setelah meminta izin ke bapak dan ibu (dan diizinkan), saya dan suami lalu pergi ke stasiun untuk memesan tiket dengan tanggal keberangkatan 28 Desember, pp. Alhamdulilah, masih tersedia banyak.
Kami membeli tiket seharga Rp. 10.000,- / orang ya, PP. Oiya, ketika akan membeli tiket kereta, kami diminta menunjukkan KTP yang berlaku sesuai jumlah orang yang akan pergi. Karena kami (orang dwasa) hanya berdua, yaa ditunjukkanlah KTP kami berdua. Sedangkan untuk anak-anak di atas usia tiga tahun, wajib memberitahu tanggal lahirnya. Alhamdulilah saya hafal tanggal lahir adik-adik saya :p
Tak lama, tiket PP Cianjur - Sukabumi sudah ditangan. Ada tiga jadwal keberangkatan dari Cianjur ke Sukabumi, yaitu jam 08.15, jam 10.30, dan yang terakhir sekitar jam 14.00 (saya lupa tepatnya). Sedangkan untuk keberangkatan dari Sukabumi ke Cianjur dari jam 05.50, jam 10.30, dan terakhir jam 15.50. Estimasi waktu perjalanan sekitar satu jam lebih lima belas menit. 
Keesokannya, kami berangkat menuju ke stasiun jam setengah delapan pagi. Ketika kami toba di stasiun, keretanya sudah ada ternyata. Oiya, sebelum masuk ke stasiun ada petugas jaga yang meminta kami untuk memperlihatkan tiket dan diberi cap "sudah diperiksa" setelah itu baru kami masuk dan langsung menuju ke gerbong satu. Ternyata, tempat duduk kami saling berpunggungan. Tapi setelah karcisnya diperiksa, saya bertanya pada petugas, bolehkah adik-adik saya pindah kursi. Ternyata bisa, kebetulan kursi yang berhadapan dengan saya kosong, jadi kami berempat bisa duduk berhadapan. Kami berfoto-foto dan melihat pemandangan di luar jendela. Oiya, karena sedang musim liburan, jadi gerbong kami banyaknya oleh ibu-ibu dengan anak-anak mereka. Wuih, rame banget jadinya. Setelah satu jam lebih, alhamdulilah kami tiba di stasiun Sukabumi. 
Kami keluar dari stasiun, malem sebelum berangkat kami lihat google maps dan screenshot peta dari stasiun ke Yogya Department Store (karena kuota internet saya habis, hehe), tapi kami bertanya lagi ke polisi yang berjaga di depan pintu. Dia bilang kami naik angkot kalau mau ke Yogya Department Store. Kami pun keluar dari stasiun, ternyata depan stasiun adalah pasar. Jadi bener-bener penuh sesak, ga ada bedanya sama di Cianjur hehe... Karena bingung, kami memutuskan jalan dulu. Kami berhenti di depan kios uang tutup karena si bungsu mengeluh pusing. Sambil menunggu si bungsu baikan, saya bertanya lagi ke pemuda yang kayanya lagi nunggu angkot, ternyata kami harus naik angkot warna hijau agar bisa tiba di depan Yogya Department Store. FYI, di Sukabumi angkotnya warna warni, ada hijau, merah, pink, putih, biru, ungu, kuning dengan rute yang (mungkin) berbeda.
Setelah si bungsu baikan kami pun lalu naik angkot hijau ke Yogya Department Store, ongkonya 3ribu/orang, sebenernya jaraknya dekat bila naik angkot, hanya saja, macetnya itu loo, sesuatu... 
Kami turun di depan Yogya Department Store, lagi-lagi kami bingung naik angkot apa dan darimana, kami pun bertanya sama bapak-bapak penjual koran, dia bilang kami harus menywberang dari situ dan naik angkot warna merah, bilang ke Rizzy Azzahra Waterpark. Setelah mengucapkan terima kasih, kami lalu menyeberang dan menyetop angkot warna merah dan bilang ke supirnya kami mau ke Rizzy Azzahra. Jalanannya lancar, hanya lima belas menit kami sudah tiba di depan Rizzy Azzahra. Ongkos angkot merahnya 4ribu/orang.
Parkirnya luas, di seberang gedung utama. Kami pun masuk ke dalam. Ada papan pengumuman selama liburan harga tiket dewasa 40ribu/orang dan anak-anak 35ribu/orang kemudian ditawari loker, saya jawab mau, biaya kami ditambah loker 10ribu. Di dalem kami makan dulu sebelum bermain air. Kasihan adik-adik saya kelaparan hehe...
Setelah makan, kami pun berganti baju, ada banyak ruangan ganti baju dan toilet di sini dan tidak terpusat di satu tempat, jadi pengunjung tidak berdesak-desakkan di satu tempat saja. Setelah menyimpan tas di loker dan mencari tempat untuk meletakkan sepatu dan tas gendong, kami pun bermain air. Kolam renangnya rata-rata friendly untuk anak-anak, kecuali satu kolam renang yang di pinggir itu agak dalam. Ada banyak serodotan (halah bahasa apa itu :D). Ada yang pendek dan panjang, juga ada yang seperti terowongan gitu. Saya tidak memotretnya karena khawatir terkena air.
Adik-adik saya sangat senang bermain air di sana, suami saya yang ngawasin mereka, saya mah diem aja dipinggiran hihihi...
Tak terasa, dua jam berlalu, kami harus segera berkemas kembali ke stasiun. Ketika kami bingung naik apa dari sana, eh ada angkot merah lagi. Sepertinya transportasinya mudah walau tidak semua angkot merah lewat situ kayanya. Kami turun di depan Yogya Department Store. Karena jam masih menunjukkan pukul 14.35 kami mampir dulu ke Yogya, tepatnya KFC hehe...
Setelah membungkus makanan, kami kembali ke stasiun, jalanan masih macet disana. Ketika akan masuk, seperti biasa kami ke petugas dulu untuk memeriksa tiket sambil memperlihatkan KTP kami setelah itu kami menunggu. Wuiiih... Penuh banget di sana. Oiya, kalo dari Sukabumi ada kereta dengan tujuan Bogor, jadi otomatis penumpang yang menunggu pasti lebih banyak. Kami menunggu kereta, di tiket tertulis 15.50, tapiiii itu kereta macet (haha) dan baru datang jam 17.45, baru berangkat sekitar jam 18.00. Otomatis kami tiba di Cianjur jam 19.15. 
Tapi, saya senang, karena adik-adik dan suami saya terlihat gembira dengan perjalanan kami hari itu.
Oiya, hari ini, tanggal 29 Desember ternyata tiket kereta api dari Cianjur ke Sukabumi turun menjadi Rp. 3000,- / orang. Hmm... Bukan rizki kami kali yaa hehe... Insha Allah kapan-kapam kami kesana lagi, mudah-mudahan tiketnya masih 3ribu/orang hehe...
Tapi, kereta kami tiketnya 10ribu/orang (harga promosi) ada ac-nya tiga buah di setiap gerbong dan di akhir perjalanan mendekati stasiun terakhir ada petugas yang meminta sampah. Wuih, kerenlah, dibanding dulu ketika saya naik kereta, dimana para pedagang, bahkan hewan (kambing dan ayam) juga ikut naik dan sampah berserakan dimana-mana, belum bau pesing yang mengganggu hidung. 
Semoga pelayanan perkeretaapian Indonesia semakin membaik dari tahun ke tahun, aamiin...

Mencoba Jalur Baru

Haish, musim liburan sudah tiba. Sejak pembagian laporan belajar siswa (maklum, wali kelas hihihi...), saya sudah benar-benar tidak sabar untuk segera pergi ke Cianjur. Hobi belanja saya sungguh tersalurkan di kota ini. Akhirnya, tanggal 25 Desember kemarin saya dan suami berangkat menuju Cianjur. Kami berangkat sekitar pukul setengah sebelas siang. Seperti biasa kami menempuh jalur terusan Soreang - Cimahi, dan tiba di pasar Padalarang.
Naaah, di perempatan pasar Padalarang itu ada rambu yang bertuliskan bahwa jalur Citatah ada yang longsor dan ditunjukkan jalan alternatif via Cikalong Wetan. Sang suami, sang supir akhirnya memilih berbelok dan mengambil jalan alternatif. Saya sudah mulai bawel mengingatkan bahwa saya belum pernah lewat sana sehingga saya tidak tahu jalan tersebut. Sang suami hanya tersenyum cool, saya jadi gereget. Tapi yaa sudahlah, toh kalo tersesat kami tinggal balik arah.
Kami pun lewat sana, jalanannya sepi dan lebar sepanjang jalan raya Purwakarta (itu yang tertulis di plang/spanduk toko di sana). Jalanan dilewati (kebanyakan) truk dan fuso, ada mobil pribadi tapi plat B rata-rata (mungkin mereka lelah lewat jalan tol atau ingin lihat pemandangan yang memang indah). 
Selain rumah-rumah penduduk, kita akan disuguhkan pemandangan berupa jalan tol cipularang, beberapa jembatan untuk rel kereta, sungai, kebun teh, kebun karet, dan hutan dengan tebing yang tinggi. 
Awalnya kami berencana untuk lewat PLTA Cirata dan tembus ke Cikalong Kulon, Mande, Cianjur. Tapi... Ketika ada papan petunjuk, sang suami berubah pikiran dan kami jadi menuju ke arah Cipendeuy, Rajamandala, Kab. Bandung Barat. Okelah, lagi-lagi saya ngikut aja, sebagai follower sejati kakangmas prabu hehe... (Padahal udah nyiapin kamera untuk foto-foto pas lewat PLTA Cirata nanti)
Ternyata eh ternyata, jauh di tengah daerah ini ada hutan (atau gunungan) sampah. Yaps, karena kami melewati Tempat Pembuangan Akhir Sampah (mungkin dari Bandung kota, karena trum sampah yang lewat ada stiker Bandung gitu, tapi ga tau juga yaaa). Baunya itu looh... Menusuk hidung, saya tidak tahu apakah sampah itu diolah atau hanya dibiarkan begitu saja. 
Akhirnya, setelah melewati daerah itu, kami tiba di perempatan pasar Rajamandala. Tinggal belok kanan dan kami telah tiba di jalan Nasional (atau jalan provinsi ya? Hmm... Entahlah)
Akhirnya alhamdulilah kami tiba di Cianjur sekitar pukul 14.00 lumayan, lama juga daripada biasanya. Tapi tak apalah, namanya juga jalan-jalan hehe...
Demikian cerita saya kali ini, ke Cianjur via Cikalong Wetan dan keluar di Rajamandala. Selamat berlibur teman-teman \^_^/

Kamis, 24 Desember 2015

Biaya Membangun Rumah

Alhamdulilah.... di penghujung tahun 2015 ini, rumah kecil saya sudah selesai dibangun. Walau belum benar-benar selesai karena belum ada teras dan beberapa kekurangan di dalamnya, tapi setidaknya sudah bisa kami tinggali. Ini semua berkat doa orang tua kami (curcol, haha...)
Awal kami membangun di bulan Mei dan hampir beres di bulan Desember, waktu yang lama bukan? Menurut kami sih sebentar, karena alhamdulilah Allah selalu memberikan rizki sehingga kami bisa sedikit demi sedikit menyelesaikan pembangunan rumah ini. Satu hal yang selalu syukuri adalah alhamdulilah kami bisa membangun rumah ini tanpa hutang. Ya... TANPA HUTANG \^_^/
Bagaimana caranya? Pertama kami membeli semua bahan-bahan seperti batu bata, pasir, kayu, genteng, batu, semen. Uang habis tidak apa-apa, yang penting bahan-bahan dasar untuk pondasi sudah ada. Kami menabung lagi, setelah uangnya cukup kami mulai membuat pondasi, sekitar seminggu pondasi hingga berdiri sedikit. Dua minggu rumah sudah berdiri. Seminggu kemudian genteng sudah terpasang. Alhamdulilah....
Intinya, kami tidak ngoyo. Ada uang kami lanjutkan membangun, tidak ada uang ya kami berhenti.
Saya buatkan beberapa daftar harga bahan-bahan yang kemarin saya beli untuk membuat rumah. Oiya, rumah saya ukuran 6 x 9 meter persegi dan ini harga tahun 2015 yaa...
1. Bata merah Rp. 700,- /buah
2. Semen Rp. 70.000,- /sak (tapi di bulan Desember ini harganya turun menjadi Rp. 69.000,- /sak)
3. Pasir padalarang / ciherang Rp. 1.500.000,- /truk (Rp. 800.000 bila per dolag)
4. Genteng biasa Rp. 1.000,- /buah
5. Keramik ruangan Rp. 50.000,- /dus (kami pakai yang harga segitu, tapi harganya bervariasi kok)
6. Keramik kamar mandi Rp. 55.000,- /dus
7. Cat tembok aries gold putih Rp. 220.000,- /galon
8. GRC Rp. 50.000,- /lembar
9. Upah tukang Rp. 100.000,- /orang dan perhari (belum ditambah makan, kopi, dan rokok)

Nah, itulah beberapa bahan yang saya butuhkan untuk membuat rumah. Harganya mungkin bervariasi di tiap daerah atau matrial ya. Tapi mudah-mudahan bisa menjadi sedikit referensi bagi teman-teman yang ingin membangun rumah :D

Magic Lines 2.98

Bulan lalu ketika saya berkunjung ke rumah orang tua, ayah saya meminta saya untuk mengunduh permainan magic line. Permainan sederhana, kita hanya perlu membuat bola dengan warna yang sama membentuk minimal lima baris dan maksimal 10 baris baik secara horisontal, vertikal, maupun diagonal. Dengan senang hati, saya pun mencarikan unduhan untuk permainan tersebut karena saya juga senang dengan permainan tersebut, hehe...
Setelah googling sejenak, saya dapatkan banyak sekali. Ternyata, yang terbaru adalah versi 3.6 bisa di unduk softonic(dot)com. Untuk mengunduhnya kita tidak perlu membayar alias gratis, tapiiiii.... setelah beberapa bermain kita akan diminta untuk meregister game itu. Nah, itulah masalahnya. So, saya nyarinya permainan magic line yang tidak perlu meregister, tak apa-apa lah versi lawas juga. Alhamdulilah ketemu di blog ini. Bila teman - teman pun ingin mengunduhnya, silakan klik blog ini, terima kasih kepada sang pembuat blog, you save my bored time :D

Jumat, 14 Agustus 2015

Pasang baru pelanggan PLN

Waaaah... lama sekali saya tidak menulis di sini, alhamdulilah blognya ga karatan hehe...
Sekarang - tepatnya sudah hampir lima bulan ke belakang -  suami dan saya sedang sibuk mencari uang untuk membangun istana kecil kami (siapa yang nanya?). Alhamdulilah... bangunan fisik sudah hampir beres, tapi diberhentikan dulu karena menabung lagi, hehe...
Tapi karena bangunan sudah jadi (sudah dipasang genteng), maka rumah harus diberi penerangan. 
Minggu lalu belum dipasang listrik, jadi setiap malam ayah mertua rajin membakar sampah di depan rumah kami, tujuannya? Tentu saja agar rumah kami sedikit banyak terang dari nyala api. Kenapa harus ada penerangan? Hmm... menurut ibu mertua, karena bangunan kami sudah jadi, sehingga bila tidak diberi penerangan khawatir ada jin yang menempati layaknya bangunan kosong / bangunan tua. Begitu... wallahu'alam bissawab...
Baiklah, singkat cerita, minggu lalu kami pergi ke kantor PLN di dekat kota, (turun gunung ceritanya). Di sana kami disambut oleh seorang satpam yang menjelaskan tentang rincian dan persyaratan untuk memasang listrik baru. Oiya, sebelum ke  kantor PLN kami sempat menelpon 123 customer service PLN untuk menanyakan persyaratan apa saja yang harus dibawa bila ingin memasang daya 900watt.
Persyaratan yang kami bawa, menurut CS 123 ya, adalah fotokopi ktp dan SKTM (surat keterangan tidak mampu) dari kantor desa atau kelurahan. Karena menurut mereka, daya 450 dan 900 watt masih diberikan subsidi dari pemerintah. Bila teman-teman ingin memasang daya lebih dari 900 watt, teman-teman tidak perlu datang ke kantor PLN terdekat, cukup mendaftar via 123, kemudian petugas PLN akan datang ke rumah untuk memasang kabel listrik. Pembayarannya dilakukan via transfer di kantor pos.
Baiklah, kembali ke kisahku, kami akan memasang daya 900watt, sehingga suami lalu meminta SKTM ke kantor desa terlebih dahulu. Baru kami pergi ke kantor PLN terdekat. Satpam yang menyambut kami meminta SKTM dan fotokopi KTP, tapi kemudian dia meminta kami menunjukkan kartu tagihan listrik. (Loh, kan kami baru mau pasang, masa udah ada tagihan listriknya?), kami bingung sejenak, kemudian saya berkata, "Sebelum ke sini kami sempat menelpon 123 untuk menanyakan persyaratan, kata mbak yang menjawab tidak disebutkan harus membawa tagihan listrik." Lalu si satpam tersebut hanya diam saja. 
Kemudian dia menjelaskan bahwa kasir sedang tidak ada di tempat (kebetulan juga kami datang ke sana sekitar pukul satu siang, mungkin sedang makan siang), dia lalu membawa kami untuk menanyakan ke bagian instalasi listrik, entah apa namanya, saya kurang paham, yang terletak di luar gedung PLN. Nah, di sanalah kami membayar pemasangan listrik kami, sekitar 1.450 ribu rupiah. Si petugas bilang bahwa akan ada petugas yang menyambungkan kabel dua hari kemudian.
Dua hari kemudian, memang ada petugas yang datang, tapi dia hanya memasang kabel-kabel. Aaaah... rumahku (yang belum jadi) dirusak olehnya.
Tiga hari kemudian, datang lagi petugas yang berbeda untuk memasang listrik dan meterannya. Ketika si petugas ketiga itu datang, dia berkata, "Wah, seharusnya meterannya tidak dipasang di sini, tapi di tempat yang lebih tertutup." (Bayangkan, meteran dan paralonnya ada di depan rumahku, orang lain meterannya terpasang di pinggir atau di belakang, eh saya malah di depan rumah. Aaaaah.... merusak pemandangan. Entahlah, mungkin sang suami punya ide agar mempercantik pemandangan, hehe...)
Akhirnya, sekarang rumah kami pun sudah dialiri listrik, alhamdulilah... 
Oiya, sudah pada tahu kan yah, sekarang bila memasang baru dan menambah daya menggunakan meteran yang pascabayar, bukan prabayar. Listrik prabayar malah sudah tidak ada lagi sekarang, semua digantikan dengan pascabayar. Itu loh yang listriknya menggunakan pulsa dan token bila sudah habis. Menurut saya sih, kayanya lebih simpel dan bisa mengatur sendiri berapa biaya yang harus kami bayar untuk listrik kami sendiri.
Kesimpulannya, pasang listrik 900 watt biayanya sekitar 1.450ribu untuk daerah kab. Bandung ya, ga tau kalo tempat lain. PLN memberikan 3 buah kabel sambungan, untuk ruang tamu, kamar dan teras, 2 buah dudukan lampu, 1 buah colokan listrik dan 1 buah saklar yang berisi dua jetrekan ( haha saya tidak tahu namanya). Ketika pemasangan listrik, diambil dari rumah tetangga terdekat, PLN hanya memberi kabel sepanjang 12 meter. Pada kisah saya, ternyata lebih dari 12 meter, saya kurang tau tepatnya, tapi yang pasti kami membayar 90ribu untuk kabel yang lebih. Terakhir, alhamdulilah pemasangan listrik dari mulai daftar hingga listrik menyala tidak lebih dari seminggu. Mungkin kami bisa dibilang dua minggu, tapi itu karena kami mendaftar pada hari Jumat, hehe...
Nah, itulah cerita saya tentang pengalaman memasang listrik baru. Semoga bermanfaat. Maaf bila memusingkan, rada curcol dikit hehe...

Senin, 06 April 2015

Past Continuous Tense

Kalimat yang menandakan sebuah perbuatan sedang dilakukan di masa lampau dan tidak tahu apakah sekarang sudah selesai atau belum selesai. Biasanya, past continuous tense disandingkan dengan past tense, tapi itu insha Allah beda bahasan nanti, hehe... Biar teman-teman yang baru belajar tidak pusing nantinya.
(+) Subject + tobe (was / were) + V-ing
I was studying.
She was studying.
He was studying.
You were studying.
We were studying.
They were studying.

(-) Subject + tobe (was / were) + not + V-ing
I was not studying.
She was not studying.
He was not studying.
You were not studying.
We were not studying.
They were not studying.

(?) Tobe (was / were) + subject + V-ing?
Was I studying?
Was she studying?
Was he studying?
Were you studying?
Were we studying?
Were they studying?

Nah, itulah sedikit penjelasannya. Silakan cari referensi lain ya, jangan hanya puas dengan satu referensi :D

Menjual tas Batam

Postingan saya kali ini mau promosi barang dagangan saya aah...
Buat teman-teman yang membutuhkan tas wanita dan serius buyer, silakan add fb saya yaaa.
Pengiriman dari Batam, bahannya biasanya PU leather. Berikut contoh model tasnya.






Model lain, berikut keterangan ukuran dan harga silakan langsung add fb saya dan order yaaaa... hihihi...
Insha Allah amanah, no tipu-tipu :D

Jumat, 03 April 2015

Sedikit tips

Bagi teman-teman yang sedang membutuhkan untuk mengunduh driver laptop axioo teman-teman bisa langsung klik www.axiooworld.com
Nah, ini adalah blog yang menjelaskan tentang kesalahan yang mengubah semua icon dengan gambar satu program klik langsung ya di sini.
Sedangkan blog yang ini untuk teman-teman yang ingin mengunduh windows 7, klik langsung di sini.
Semoga bermanfaat :D

Icon Program Berubah (2)

Haha... sengaja postingan ini dibuat jadi dua episode, karena idenya mendadak ada, seperti kejadiannya yang terjadi mendadak :D
Icon program di laptop rumah berubah semua jadi mozilla firefox, dan saya dengan sok tahu mengubah regeditnya sehingga si laptop makin parah. Itulah kejadian singkatnya. 
Ketika sudah siap-siap dimarahi karena akan melapor kepada ayah, tiba-tiba sang suami tercinta datang menjemput. Setelah dia cukup beristirahat, saya mulai cerita mengenai si laptop. Suami yang rada bisa ngoprek laptop mulai penasaran, setelah beberapa menit dioprek, dia bilang, "ya udah, ini harus di-install ulang, karena semuanya udah kacau.".
Suami kan punya disk instalasinya, tapi sayang tidak dibawa. Dia pun mengusulkan agar mengunduhnya secara bebas. Kami mencari windows 7. Ternyata eh ternyata, gede sekali, hampir 2,5 GB.
FYI untuk mengunduh data 2,5 GB teman-teman harus punya koneksi internet yang stabil dan pastikan tidak terjadi pemadaman listrik, hehe... 
Karena saya menggunakan speedy, dan mengunduhnya di malam hari, dan itu memakan waktu kurang lebih lima jam. WOW.... Super sekali.
Okay, setelah lima jam menunggu akhirnya sang suami berhasil mengunduhnya. Tapi, katanya, si laptop bisa diperbaiki karena datanya di recovery.
Haha... jangan tanya bagaimana, karena saya sudah tidur ketika menemaninya hihihi....
Jadi, alhamdulilah si laptop kembali sehat seperti semula \^_^/

Kamis, 02 April 2015

Icon Program Berubah (1)

Sudah hampir sebulan saya tidak pulang ke Cianjur, alhamdulilah minggu ini peserta didik kelas IX sedang melaksanakan ujian sekolah sehingga saya bisa pulang sebentar menengok ayah dan ibu, hihihi...
Seperti biasa, sang suami tidak bisa ikut menemani karena jadwalnya berbeda dengan jadwal saya, sehingga saya pun pulang ke Cianjur sendirian.
Nah, ketika saya bermain laptop rumah, saya baru menyadari bahwa icon di setiap program semua berubah. Misalnya, Microsoft Word yang harusnya tampilannya ada huruf W gitu, jadi tampilan menu browser mozilla. "Weleh, weleh, ada apa ini?" tanya saya dalam hati. Ketika saya mencoba membuka sebuah program, si program itu bukannya langsung membuka tapi ada pertanyaan dulu, kira-kira pertanyaannya seperti ini, "Program ini tidak dapat dibuka. Apa yang ingin anda lakukan (poin pertama membuka dengan web, poin kedua membuka dengan salah satu program yang ada)."
Kemudian saya langsung googling, katanya sih bisa disebabkan karena program registry yang tidak benar. Saya yang sok tahu langsung mengikuti arahan dari blog tersebut, eeeeh... bukannya sembuh malah tambah parah :p . Program registry kali ini tidak dapat dibuka sama sekali. 
Oke, saya coba googling lagi. Katanya karena ada virus. Nah, saya mau memindai virus, saya menggunakan avast antivirus. Nah, pas saat diklik si avastnya itu ga ada. Saya coba unduh, ternyata ga bisa di-installkan. Aduuuuuh... makin pusing saya.
Akhirnya, ya sudahlah, sepertinya saya harus meng-install ulang si laptop. Tapi, belum bilang ke ayah, takut dimarahin, huhuhu...
Sebelum akhirnya di-instal ulang, saya ingin mencoba untuk terakhir kalinya, mudah-mudahan saja berhasil. Si laptop selamat dan saya juga selamat, hehe....

Rabu, 01 April 2015

Jalan Kaki Yuk

Alhamdulilah... dua kali hari Minggu yang lalu saya libur, sehingga saya bisa bermalas-malasan di hari Minggu yang indah tersebut, hehe...
Saya sempatkan pula untuk membujuk suami agar mau menemani olahraga ke Gunung Puntang. Well, yah rumah (mertua) kami memang berada di dekat Gunung Puntang, Banjaran, Kab. Bandung.
Alhamdulilah si suami tercinta mau menemani. Kami pun lalu olahraga (jalan kaki) ke sana. Kami berangkat dari rumah sekitar pukul 6 pagi. Udaranya masih benar-benar segar.
 Ini adalah foto yang saya ambil belum terlalu jauh dari rumah, subhanallah... keren kan? :D
Kami pun melanjutkan perjalanan, namanya juga jalan santai, jadi benar-benar santai. Sambil terkadang menggerak-gerakkan kaki, tangan, dan kepala. Terkadang juga berlari-lari kecil. Oiya, karena masih pagi, jalanan masih pagi. Mentari pun masih bersembunyi malu-malu gitu, hihihi....
Sedangkan foto di bawah ini adalah belokan yang mau ke Gunung Puntang, lihat, gunungnya sudah terlihat :D
(padahal, dari rumah juga pasti udah kelihatan itu gunungnya :p)
Jadi ya sebentar lagi kami akan segera tiba di lokasi. Jalannya benar-benar menanjak. Bila saya berangkat mengajar di Minggu pagi saya sering melihat sekelompok orang yang bersepeda ke arah Gunung Puntang. Dalam hati saya sering berkata, "Mereka benar-benar hebat, karena mampu bersepeda dari bawah menuju Gunung Puntang." Kalo saya di antara mereka, kayaknya saya akan menyerah duluan hehehe... Kami tiba di daerah Gunung Puntang (pos penjagaannya) sekitar jam 7. Jadi jarak dari rumah lumayan dekat, sekitar satu jam. Tapi itu pagi hari yah, bila perjalannya dilakukan siang hari mungkin sedikit lebih lama. Karena panas :p hehe...Kami sempatkan melihat-lihat ke dalam dulu, ternyata banyak orang yang sedang berkemah di sana. Jadi yah, lumayan ramai. Setelah kami beristirahat sejenak, kami putuskan untuk segera pulang. Ketika kami pulang, banyak orang baru mulai berolahraga hihihi...Sedikit foto-foto kami ketika di sana. Teman-teman yang hendak main atau berkemah, silakan datang :D








Rabu, 18 Maret 2015

Present Continuous Tense

Present continuous tense menandakan kegiatan yang sedang dilakukan sekarang.
(+) Subject + to be (is, am, are) + V-ing + Adverb
I am studying.
She is watching television.
You are studying.

(-) Subject + to be (is, am, are) + not + V-ing + Adverb
I am not studying.
She is not watching television
You are not studying.

(?) to be (is, am, are) + subject + V-ing ?
Am I studying?
Is she watching television?
Are you studying?

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan googling sumber lain biar lebih jelas, hehe...

Jual Baterai Laptop Dell Inspiron 1440 OEM

Masih ingat postingan saya yang telah lalu? Tentang baterai laptop yang baru saya beli.
Setelah beberapa kali dicoba ternyata si baterai tetap tidak mau mengisi, karena adaptornya juga sudah berganti, akhirnya si baterai hanya teronggok di dalam lemari.
Jadi, daripada baterai itu tidak berguna, saya ingin menawarkannya kepada teman-teman. Barangkali ada teman-teman yang membutuhkan baterai laptop Dell Inspiron 1440 OEM, teman-teman bisa menghubungi saya di sini.
Baterainya hanya ada satu, jadi ini memang menjual barang pribadi, hehe... Kondisi baterainya insha Allah sehat, dan masih baru. Pengiriman dari Bandung, buat teman-teman yang berada di luar kota Bandung. Bila domisili teman-teman di sekitaran Banjaran, Soreang, dan sekitarnya, bisa COD-an.
Ini penampakan baterai laptop saya.
Bila ada yang tertarik, silakan kontak Facebook saya yaaa....
Terima kasih.

New Update
Baterainya sudah terjual yaaaa... terima kasih :D

Sabtu, 07 Maret 2015

Beli Baterai Laptop

Sudah terlalu lama tampaknya laptop saya merasa hampa tanpa sebuah baterai (halaaaah, lebay!), jadi kemarin saya memutuskan untuk membeli sebuah baterai pengganti. Oiya, laptop saya ini Dell inspiron 1440.
Saya pun googling, (seharusnya saya membeli langsung di kandaga, atau istana BEC, tapi itu baterai original yang harganya hampir setengah dari netbok 12") dan ketemulah dengan sang penjual baterai dari kaskus. Baterainya itu OEM (Original Equipment Manufacturer).
Setelah search di google, baterai OEM itu adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan baterai yang dijual perusahaan lain yang dikemas dalam kemasan biasa yang dibuat dari perusahaan baterai asli. Menurut saya sih, baterai OEM itu bukan original tapi juga bukan KW. Bingung? Sama saya juga, hehe...
Oiya, kembali ke cerita, saya pun membeli baterai tersebut. Alhamdulilah, agan kaskuser yang saya hubungi itu amanah. Dia tinggal di Yogya, tapi pengiriman dilakukan dari Yogya dan Jakarta. Begitu saya transfer, baterainya langsung dikirim, hanya saja JNE sedang tidak bersahabat bulan kemarin, sehingga baterai yang harusnya tiba tiga hari baru datang dua belas hari kemudian. 
Setelah dicoba, baterainya ternyata bermasalah. Saya kembali menghubungi si agan itu, dan memang dia menjanjikan garansi selama 3 bulan, jadi saya bisa mengembalikan baterai tersebut. Kemudian saya kirim balik deh baterai tersebut, dan setelah baterainya dia terima, saya dikirimi lagi baterai yang baru. Oiya, harganya murah dan sudah termasuk ongkos kirim, termasuk bila harus mengirim baterai baru, tapi bila kita mengirim ke sana, ongkirnya kita yang tanggung.
Alhamdulilah, baterai yang baru berjalan seperti biasa. Tapi.... sayangnya, laptop saya tidak menerima kehadiran si baterai. Baterai terdeteksi dan berjalan normal, tapi tidak mau mengisi ketika dihubungkan dengan listrik. Mungkin motherboard atau adaptornya yang bermasalah, entahlah. Saya tidak mau mencari masalah dengan mengoprek hardware laptop saya (selama saya belum mampu untuk membeli yang baru, hehe).
Sudah saya coba dengan mengganti windows (dari windows 7 ke windows xp) tapi tetap tidak mau mengisi, daripada daya baterai tersebut habis percuma, akhirnya saya simpan baterai tersebut.
Rupanya, laptop saya betah dalam kesendiriannya, haha...
 

Selasa, 10 Februari 2015

Bawang oh Bawang....

Sudah pasti kenal kan dengan bawang merah? Saudara kembar si bawang putih yang selalu menjadi favorit para koki dan ibu yang gemar memasak. Bawang merah selalu menjadi bumbu yang tidak pernah tertinggal dalam sebuah masakan. Rasanya hambar bila tidak diberi bawang merah, hehe...
Baiklah selain sebagai bumbu masakan, bawang merah juga bisa untuk mengobati beberapa penyakit. Saya pernah membahas dalam postingan saya sebelumnya bahwa saya pernah menggunakan bawang merah untuk mengobati gigi saya yang sakit, dan mengeluarkan duri kecil (telusupan).
Sekarang, saya jatuh cinta (lagi) pada si bawang merah. Berawal dari sebuah artikel di facebook dan di google yang bercerita bahwa para peneliti menemukan fakta bahwa bawang merah dapat menyerap kuman, virus, dan bakteri dengan baik. Sehingga bawang merah tidak boleh dikupas dan diletakkan di sembarang tempat karena akan menyerap si kuman, virus, atau bakteri yang ada di sekitarnya. 
Saya lalu mencobanya, ketika saya sedang gejala flu (demam, bersin-bersin, batuk) saya mengupas satu siung bawang merah dan membelahnya jadi dua lalu saya letakkan di dalam kamar dan dibiarkan semalaman serta menggantinya (mengupas bawang yang baru) selama kurang lebih dua malam. Pada hari ketiga, saya tidak lagi mengalami gejala flu.
Mungkin itu hanya sebuah kebetulan, tapi sekarang saya selalu mengupas bawang merah dan meletakkannya di dalam kamar ketika saya atau suami mulai bersin-bersin dan demam. Alhamdulilah... itu ga pernah berlangsung lama. Sehingga saya atau suami tidak perlu tergantung pada antibiotik atau obat warung. Teman-teman bisa mencobanya :D

Selasa, 03 Februari 2015

Mudik Sebentar

Waaah... lama sekali saya tidak menulis, dan sekarang sudah tahun 2015 hehe...
Akhir Januari kemarin alhamdulilah saya dan suami diberi kesempatan untuk menengok si Mbah putri dan kakung di kota kelahiran ibu saya, Madiun.
Kami memilih menggunakan bis kramadjati karena dari dulu saya sudah terbiasa menggunakan armada bis tersebut hehe...
Karena sekarang saya tinggal di Banjaran, saya mencari agen KD di sini. Setelah ketemu, ternyata tidak ada yang jurusan Madiun. Agen KD dari Banjaran hanya memberangkatkan ke Solo, Jogya, dan Wonogiri. Berangkatnya jam 2 dari agen KD yang berada di Kamasan, dekat Kantor desa Kamasan seingat saya, pokoknya pinggir jalan sebelum Griya Banjaran, hehe...
Sesudah nanya-nanya sama si mbak penjaganya, dan googling, kami tahu bahwa bis KD jurusan Madiun hanya berangkat dari agen pusat di jalan Ambon - Bandung, terminal Cicaheum, dan agen Rancaekek. Setelah menimbang-nimbang, akhirnya kami survei dulu ke agen KD di Rancaekek (takutnya udah pesen tiket di sana ternyata ga ada yang berangkat ke Madiun hehe) ditemani teman yang memang tinggal di daerah Majalaya. Ternyata, agen KD Rancaekek dekat dengan agen Budiman, dan merangkap dengan agen Tunggal Daya, letaknya persis di jalan raya Rancaekek dekat pabrik Kahatex. 
Akhirnya kami pun memutuskan untuk berangkat dari sana. Oiya, harga tiket bis kramadjati periode Januari 2015 waktu itu jurusan Bandung - Madiun adalah 195 ribu. Bisnya AC eksekutif, lumayan nyaman karena ada sandaran kaki, bantal, dan selimut, dan cepat. 
Sudah lama sekali saya pergi ke Madiun, terakhir saya hanya pergi ke Magelang dan Jogya. Jadi baru pertama kali naik bis AC eksekutif yang ada sandaran kaki, bantal, dan selimut. Biasanya hanya kursi biasa saja seperti bis jurusan Bandung - Sukabumi hehe....
Oiya, untuk jurusan Banjaran - Solo / Jogya / Wonogiri per Januari kemarin itu harga tiketnya 145 ribu. Lumayan murahlah... hehe...
Next time, insha Allah saya ingin mengajak suami bersilaturahmi ke rumah saudara di Magelang :D