expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Jumat, 22 Oktober 2021

Perjalanan MPASI (Bag. 1)

Halo. Saya ingin menuliskan perjalanan MPASI anak saya. Ada bagian 1 artinya akan ada bagian 2. Karena bagian 1 ini untuk perjalanan MPASI anak pertama saya. Dan bagian 2 inshallah untuk perjalanan MPASI anak kedua nanti, yang baru akan dimulai 3 bulan kurang lagi 🤭😁
Kakak saya beri makanan alhamdulilah tepat di usianya 6 bulan. Menu yang saya berikan pun langsung bintang 4 terdiri dari karbohidrat, protein hewani, protein nabati, sedikit sayuran dan lemak. Pun snacknya berupa buah-buahan.
Alhamdulilah sejak awal MPASI, kakak lahap makannya dan naik teksturnya pun sesuai panduan. Sehingga berat badannya pun naik stabil.
Tapi sejak usia 12 bulan, karena saya melahirkan adiknya, menu makanannya tidak lagi khusus melainkan ikut menu keluarga yang seadanya 😭
Kadang, itu yang saya sesali. Namun alhamdulilahnya, kakak terlihat tidak masalah. Makannya tetap lahap hanya sesekali tidak makan karena kekenyangan dikasih snack oleh kakek neneknya.
Tapi sekarang, usia 14 bulan lebih, nafsu makannya benar-benar sedang turun. Makan nasi 3-5 suap dimakan, sisanya dilepeh, tapi roti, tempe, bala-bala, sosis masih mau dimakan. 
Setiap malam sebelum dia benar benar tertidur, saya selalu bisikkan kalimat, "kak, besok makannya yang lahap ya." Tapi entahlah, sepertinya teknik itu tidak efektif.
Jadi begitulah perjalanan MPASI si kakak, yang awalnya lahap, dimulai usia 14 bulanan mulai "malas" makan. Saya perlu mengevaluasi penyebab si kakak malas makan. Barangkali karena dia bosan dengan menunya sehingga saya harus kembali berinovasi dengan menunya. Atau dia sudah kenyang karena snack sehingga saya harus memgurangi pemberian snacknya. Atau penyebab lainnya, tapi saya harap tidak ada aamiin. 
Deg-degan jadinya dengan perjalanan MPASI adiknya nanti 🤭.
Mudah-mudahan adiknya juga selahap kakaknya hingga dewasa dan si kakak juga makan dengan lahap hingga dewasa, aamiin.

Senin, 18 Oktober 2021

Scarlett Brightening Shower Scrub Pomegrante

 Hai hai hai, kali ini saya ingin meriview scarlet brightening shower scrub yang varian pomegranate. 

Sebenarnya produk-produk scarlett sudah ada katanya sejak tahun 2018-an, tapi saya baru ngeuh sekarang-sekarang. Hihihi saya ternyata tidak up-to-date ya. Itu pun karena ada seorang temen yang promosiin scarlett di status whatsapp-nya. Dia bilang awalnya dia hanya nyoba untuk dirinya sendiri, terus suka sama aromanya akhirnya dicoba promosiin deh buat dia jual lagi. Akhirnya, saya pun tertarik untuk mencobanya. 

Tapi saya tidak beli di teman saya karena kejauhan dan pake ongkir hihihi. Saya beli di eks-siswa saya. 

Warnanya lucu yah yang varian pomegranate itu, ungu dengan bintik-bintik yang katanya scrubsnya. Saya kira botolnya besar banget, ternyata ya lumayanlah. Tapi ukuran segitu (300 ml) saya yang pakai sendirian baru habis setengahnya padahal sudah dua bulan pemakaian. Awet lah awet 😂😂

Aromanya segar sekali, bikin betah pas mandi (tapi tetap tidak bisa lama-lama karena anak-anak menunggu). Sayangnya tidak bertahan lama di tubuh saya. 10-15 menit saya keluar dari kamar mandi, sudah tidak ada aromanya lagi 😂

Tapi saya tetap suka pakai shower scrubs ini, karena walaupun dipakai setiap hari tidak membuat kulit kering dan kulit terasa halus. Setelah habis, inshallah mau beli lagi dengan varian aroma yang berbeda. Juga ingin mencoba lulur dan body lotionnya. Tertarik ingin mencoba semua aroma.

Jadi, inilah ulasan singkat saya tentang scarlett brightening shower scrub pomegranate. Info harga, varian dan gambar silakan googling atau cek di marketplace aja ya. 

Terima kasih sudah membaca tulisan saya. 

Kamis, 14 Oktober 2021

Review Safi Age Defy

 Setelah tulisan yang lalu saya membahas tentang pengalaman saya menggunakan Jafra, sekarang saya ingin menuliskan pengalaman saya menggunakan Safi. Tergiur melihat iklan iklan di medsos, setelah membaca keterangannya akhirnya saya memilih untuk membeli serangkaian Safi Age Defy yang katanya khusus untuk wanita berusia di atas 30 tahun. 

Saya membeli secara online di market place orange. Satu set terdiri dari krim siang, krim malam dan pencuci wajah dan saya juga membeli gold water yang katanya banyak yang merekomendasikan karena manfaatnya.

Wadah krim malam dan krim siangnya terbuat dari semacam kaca gitu ya. Wadah krim siangnya berwarna bening dengan tutup gold. Sedangkan krim malamnya berwarna ungu. 

Tekstur krim siang terasa lebih encer dibanding krim malamnya dan mudah diaplikasikan di wajah. Sedangkan krim malamnya agak agak gimana gitu menurut saya. Aromanya tidak terlalu menyengat. Sabun pencuci wajahnya ada dua jenis, untuk wajah berminyak dan wajah kering. Karena saya cenderung berminyak, saya pilih pencuci wajah untuk wajah berminyak.

Urutan pemakaiannya: setelah menggunakan pencuci wajah, saya gunakan gold waternya kemudian krim siang/malam. Setelah menggunakan krim siang, saya masih menggunakan bedak karena saya merasa agak berminyak kalau tidak pakai bedak.

Seperti biasa, empat pekan berlalu saya rajin dan rutin menggunakan serangkaian skincare tersebut. Setelah direfleksi, sepertinya wajah saya "B" ajah alias tidak ada perubahan berarti, akhirnya saya kembali malas menggunakan secara rutin, terutama krim malam.

Karena setelah menggunakan krim malam, saya merasa wajah saya lengket, berminyak dan agak sedikit gatal di daerah pipi (belakangan saya baru tahu bahwa rasa gatal menandakan tidak cocok). Akhirnya saya hanya menggunakan krim siangnya saja.

Setelah krim siang dan pencuci wajahnya habis, saya tidak lagi menggunakan Safi 🤭Saya kembali lagi ke cinta pertama saya, yaitu pencuci wajah perfect bright dan krim siang lightening dari wardah 😁


Kamis, 07 Oktober 2021

Review Jafra Revitalize

 Halo, selamat malam. Pada postingan kali ini saya ingin menuliskan pengalaman saya menggunakan dua produk jafra revitalize. 

Awal pakai karena saya tertarik melihat seorang rekan yang wajahnya terlihat berbeda. Usut punya usut, ternyata dia sudah beberapa bulan menggunakan Jafra sehingga wajahnya terlihat berbeda. Karena tergiur, saya kemudian menabung (you knowlah ya, harga Jafra itu tinggi buat saya hehe). Setelah konsultasi dengan konsultan Jafra, saya disarankan menggunakan Jafra Revitalize. 

Saya pun kemudian membeli revitalize solar protection (pelembab siang) dan facial wash. Harusnya sih sepaket dengan pelembab malam dan serumnya, tapi karena uangnya tidak cukup yah disesuaikan saja 😂

Setelah pemakaian rutin selama sebulan, saya merasa belum ada perubahan berarti. Pelembab siangnya mudah diaplikasikan ke wajah. Aroma pelembab dan facial washnya wangi tapi tidak terlalu mencolok. 

Hanya saja, sepertinya ada kandungan di facial wash yang tidak cocok dengan kulit saya. Karena setelah menggunakannya wajah terasa kering, bahkan saat cuaca panas sekali, wajah saya seperti mengelupas. Akhirnya saya jadi malas menggunakannya. Ditambah saya sedang hamil anak pertama, saya jadi malas dandan 🤭. Akibatnya, pelembab siang dan facial wash yang harusnya habis 5-6 bulan baru habis setahun 😂😂

Kesimpulan: 

Saya suka dengan Jafra solar protectionnya tapi agak kurang suka dengan facial washnya. Tertarik untuk membeli sepaket lengkap (solar protection, facial wash, krim malam, serum vitamin C dan serum royal jelly) karena mungkin hasilnya akan berbeda daripada hanya menggunakan dua produk saja, tapi nanti. Tidak tahu kapan, karena untuk sekarang lebih memprioritaskan kebutuhan anak-anak 🤭😂

Demikian review dari saya. Namanya skincare pasti cocok cocokan yah, seperti saya dan rekan saya. Bagus di rekan saya ternyata belum tentu bagus di saya. 

Next saya ceritakan pengalaman saya menggunakan skincare lainnya 😉


Kamis, 08 Juli 2021

Cek ketebalan retina mata

 Assalamualaikum, tulisan kali ini saya mau bercerita saat saya melakukan cek ketebalan retina mata. Hal ini saya lakukan berdasarkan saran dokter kandungan.

Ketika usia kehamilan saya memasuki 35 minggu, dokter kandungan meminta saya melakukan cek ketebalan retina mata karena minus saya yang agak tinggi dan ada silindris. Dokter menjelaskan bahwa pilihannya ada dua antara lahiran pervaginam atau secar. Karena khawatir terjadi robekan yang mengakibatkan hilangnya penglihatan saat proses mengejan (bila memaksakan secara pervaginam).

Hari Kamis dokter membuat surat rujukan dan hari Selasa kami ke Cicendo. Oiya, sekarang bisa daftar online ya. Jadi ga perlu datang dini hari (seperti saya dulu). Cukup mengirim pesan (via SMS ataupun whatsapp) atau daftar via aplikasi di web cicendo sehari sebelumnya. 

Saya daftar via web dan mendapatkan nomor antrian 5. Kami berangkat jam 6 dari rumah, alhamdulilah jam 7 sudah di depan RS Cicendo. Tak lama nomor saya dipanggil, oiya karena ternyata nomor rekam medis itu diperbarui setiap 5 tahun sekali, maka saya mendaftar sebagai pasien baru bukan pasien lama. Karena nomor rekam medis saya tidak ada. 

Setelah selesai di bagian pendaftaran, saya diarahkan langsung ke lantai 3 untuk pemeriksaan retina. Sudah cukup banyak pasien yang antri dipanggil. 

Tak lama nama saya dipanggil, saya pun bergegas ke dalam. Di dalam saya menunggu lagi di bagian pemeriksaan biasa. Saat nama saya dipanggil lagi, saya segera maju dan duduk di kursi pemeriksaan. Saya bilang, saya mau cek ketebalan retina mata. Petugasnya lalu mengecek saya sedang hamil kemudian saya dicek tensi. Setelah itu lalu dicek oleh alat yang nantinya mengeluarkan (atau meniup) udara ke mata. Entah alat apa itu namanya. Setelah itu lalu saya diminta menunggu lagi di luar. Selang 30-45 menit kemudian nama saya dipanggil lagi. Kali ini masuk bilik yang berbeda oleh petugas yang berbeda dan alat yang berbeda pula. Setelah selesai, saya diminta menunggu lagi di luar untuk ditetes. Tak lama saya menunggu di luar, saya dipanggil lagi untuk diberi tetes mata dan diminta lagi menunggu. Kurang lebih 20 menit setelah ditetes, pandangan saya menjadi buram. Saya diminta masuk lagi, kemudian diperiksa. Diminta mengarahkan mata ke berbagai arah sambil disenter. 

Setelah itu selesai, saya lalu diminta keluar lagi dan menunggu hasilnya. Kurang lebih 40 menit menunggu, nama saya dipanggil. Alhamdulilah hasilnya bagus. Tidak ada indikasi apapun dan saya bisa melahirkan secara pervaginam.

Nah, begitulah cerita saya saat mengecek tebal tipisnya retina. Sebenarnya kalau langsung, pemeriksaan itu tidak akan lama. Lamanya karena diminta keluar masuk untuk menunggu 😂😂

Datang jam 7 pagi dan selesai kurang lebih sekitar jam 11 siang. 

Demikian pengalaman saya, semoga menjadi pencerahan bagi teman-teman yang membutuhkan. Terima kasih sudah membaca.

Kamis, 17 Juni 2021

Bapil saat Hamil

Assalamualaikum, hai hai hai apakabar teman-teman semua? Saya berharap teman-teman tetap dalam keadaan sehat di masa pandemi ini. Semoga pandemi ini segera berakhir, jangan lupa untuk tetap menerapkan protokol kesehatan dimana pun dan kapan pun, demi kesehatan kita dan orang orang yang kita sayang.

Alhamdulilah, saya sedang menjalani kehamilan ketiga saya, anak kedua. Jangan tanya bagaimana, rasanya nano nano. Di satu sisi saya bersyukur, sangat sangat bersyukur Allah beri amanah kembali. Sedangkan di sisi lain, saya agak tidak pede menjadi ibu dengan dua bayi. Tapi dengan dukungan suami dan keluarga tercinta, inshallah saya percaya, Allah akan membantu kami aamiin. 

Alhamdulilah dikehamilan ketiga ini, kalau bisa dibilang hamil kebo, yes I do. Tidak ada mual muntah apalagi ngidam yang aneh aneh (kecuali saya sendiri yang ngadain 🤭😋, maafkeun Pak suami 🤭😂) dari trimester awal hingga sekarang, menjelang persalinan, alhamdulilah. 

SPD yang saya alami di kehamilan kedua, alhamdulilah tidak saya rasakan sekarang. Hanya saja, di kehamilan ini saya hampir 3x (sepanjang yang saya ingat) terkena batuk pilek. Sekarang saya masih batuk batuk. Agak worry sebenarnya, karena usia kandungan saya sudah masuk 36 minggu. Bismillah, mudah2an saya segera sembuh, minta doanya ya teman-teman.

Beberapa waktu lalu, saya mengalami demam hingga menggigil (ini sudah biasa karena hamil kedua saya pun hampir sering kedinginan hingga menggigil), pilek (hidung tersumbat), batuk berdahak dan sesak. Subhanallah, sesaknya sesak sekali bahkan tidur pun sambil duduk, saking sesaknya sambil berbaring. 

Dan karena sesak itu pula, ketika periksa saya didesak dokter untuk melakukan tes swab. Allahuakbar, saya bener-bener takut hasilnya positif. Saya langsung curhat sama dokter kandungan saya bahwa saya takut dibawa ke RS. Karena yah, ada beberapa orang yang saya kenal berpulang setelah positif covid di RS. Dokter saya menenangkan saya, dia bilang jika saya positif saya hanya perlu isolasi mandiri 14 hari di rumah. Sendirian. 

Saya harus tes untuk melindungi suami dan anak pertama saya, juga dokter dan nakes di klinik tersebut. Ya sudahlah, akhirnya saya beranikan diri untuk di swab. 

Rasanya tidak seperti yang terlihat, entah karena nakesnya yang melakukan tesnya dengan perlahan dan telaten atau bagaimana, saya tidak tahu. Setelah diambil cairan dari hidung, saya diminta menunggu 15 menit hingga hasilnya keluar. Deg-degan itu pasti, tapi nakesnya dan suami juga menenangkan. Inshallah negatif.  

Alhamdulilah, hasilnya negatif. Saya tidak terkena covid-19, alhamdulilah. Setelah diswab, pemeriksaan saya dilanjutkan dan diberi obat. Alhamdulilah, sekarang sesaknya sudah hilang, tapi saya masih batuk batuk dan gampang capek. 

Doakan saya, semoga saya lekas sembuh dan menjalani persalinan dengan lancar, saya dan bayi saya sehat selamat aamiin. Terima kasih sudah membaca tulisan saya kali ini. Semoga bermanfaat bagi teman-teman.

Oiya, jangan takut untuk diswab, demi keselamatan dan kesehatan orang-orang di sekitar kita. Semoga kita semua dijauhkan dari covid-19, aamiin. 

Jumat, 14 Mei 2021

Cerita Daftar Porsi Haji 2021

 Assalamualaikum, sekarang saya mau menuliskan pengalaman saya ketika daftar porsi haji. Alhamdulilah, sebelum lebaran kemarin saya dan suami akhirnya bisa mendaftarkan diri sebagai calon jamaah haji. Sungguh, saya sangat terharu. Bagaimana tidak, selama ini tidak pernah terbayang kami akan mendaftar haji di usia ini. Membayangkan uang daftar haji yang per orang 25juta saja, kami pikir kami tidak akan mampu mengumpulkannya. Allahuakbar, maha kuasa Allah 😭😭 yang telah memudahkan langkah kami.

Cerita pertama dimulai dari kami membuka tabungan haji di bank Muamalat pada tahun 2019. Karena rumah kami di kabupaten Bandung, maka kami pergi ke bank muamalat Cabang Soreang yang terletak dekat Kantor Pemda Soreang. CS-nya bilang, begitu uang masuk ke rekening haji tidak akan bisa diambil lagipula tidak diberikan kartu atm. Oiya, bikin rekeningnya langsung dua karena satu rekening hanya bisa digunakan untuk satu nama peserta.

Kami tidak menargetkan harus ada 50juta dalam waktu sekian tahun. Hanya berdoa, semoga bisa secepatnya saja terkumpul 50juta. Alhamdulilah, Allah sudah mengatur semuanya. Akhir April uang kami sudah terkumpul 50juta.

FYI, untuk daftar haji dan mendapatkan porsi diwajibkan membayar 25 juta rupiah dulu. Setelah fix akan berangkat, calon jamaah baru akan diminta untuk melunasi sisa biayanya. Tahun ini biaya haji sekitar 36 juta rupiah, karena sudah masuk 25 juta, maka calon jamaah haji hanya perlu membayar sekitar 11 juta lagi per orang. Belum termasuk uang saku hehe. Karena biaya haji dipengaruhi juga oleh kurs dollar.

Setelah ada dananya, kami lalu pergi ke bank muamalat. Berkas berkas yang diminta yaitu: 

1. Lembar setoran awal BIPIH 4 rangkap

2. FC KTP 1 lembar format A4 1 lembar

3. FC Kartu Keluarga 1 lembar

4. Foto ukuran 3x4 7 lembar (wajah 80%)

5. Foto ukuran 7x8 7 lembar (wajah 80%)

6. Dokumen pendukung lainnya (ijazah, akta nikah)

Semua berkas dimasukkan ke dalam map yang biasanya diberikan oleh pihak bank. 

Itu adalah persyaratan terbaru yang keluar tahun ini, latar belakang foto juga tidak ditentukan. Tapi untuk berjaga-jaga, suami memakai latar belakang warna putih. Kemudian saya yang berkacamata harus dilepas dulu kacamatanya ketika difoto.

Setelah semua berkas diverifikasi oleh bank, dan mendapatkan bukti setoran awal, kami pun langsung pergi ke KEMENAG. Kami kira kantor kemenag terletak di dalam area perkantoran Pemda Soreang, ternyata setelah googling, kantor Kemenag kab. Bandung terletak di Baleendah.

Alhamdulilah, ketika tiba di kemenag tidak ada antrian alias kosong hehe.

Kami berikan map berkas ke meja pendaftaran. Kemudian kami diberikan kertas berisi nama dan ciri fisik. Setelah itu kami menunggu sejenak untuk pengambilan foto dan perekaman sidik jari. 

Setelah pengambilan foto dan perekaman sidik jari selesai, kami lalu diminta memperbanyak kertas bukti pendaftaran. Setelah itu, selesai sudah. Alhamdulilah....

Di bank hanya memakan waktu sejam dan di kemenag hanya sekitar 30-45 menit. Tanpa antrian, mashaallah. 

Petugasnya bilang kami menunggu sekitar 20 tahunan, tapi harus dicek aja di aplikasi dengan memasukkan nomor porsi kami. Saya belum mengeceknya karena baru beberapa hari lalu mendaftar, katanya harus menunggu sekitar seminggu baru muncul di aplikasi. 

Update terbaru: setelah mengecek via web kemenag, alhamdulilah sudah tercatat nomor porsi kami. Inshaallah estimasi pemberangkatan kami tahun 2040 🤭😁. Alhamdulilah... Bismillah.

Tapi poin terpenting bagi saya adalah, alhamdulilah kami sudah cukupkan ikhtiar kami (dengan mendaftar haji). Bismillah, kami menunggu berapa lamapun, terserah Allah yang akan memanggil kapan pun. Bila ada umur kami berangkat, bila tak sampai, semoga Allah mencatatnya sebagai amal ibadah kami, aamiin.

Semoga tulisan saya ini bermanfaat bagi teman-teman dan menjadi motivasi bagi siapapun yang ingin pergi berhaji. 

Cerita seputar Imunisasi Bayi

Alhamdulilah, 9 bulan ini tamat sudah daftar imunisasi yang harus diberikan ke bayi. Tinggal nanti ketika doi -inshaallah- berusia 18 dan 19 bulan lanjut DPT ulang dan campak lanjutan (aamiin). 

Saya ingin menuliskan cerita cerita ketika bayi saya diberikan imunisasi dari BCG hingga campak di usia 9 bulan ini. Hanya sekedar untuk referensi sekaligus pengingat untuk saya bila adiknya nanti diimunisasi juga 😉😁

Semoga dengan imunisasi, anak-anak saya terlindungi dari penyakit aamiin.

Sebelum saya melakukan imunisasi, biasanya saya akan googling dulu tentang bagian tubuh yang akan disuntik, efek setelah diimunisasi dan cara menanganinya.

Kemudian saya juga ajak ngobrol si bayi, dari malam sebelum imunisasi hingga di perjalanan, "De, hari ini kita imunisasi ya. Bismillah, kita ikhtiar buat kesehatan dede di masa depan. Semoga dede sehat dan panjang umur. Aamiin." Itulah kalimat yang saya ucapkan ke bayi.

Saat akan di imunisasi, saya berikan susu dulu ke bayi karena biasanya susu baru bisa diberikan 20-30 menit setelah imunisasi. Kemudian, setelah tahu anggota tubuh yang akan disuntik, saya pakaikan baju yang simple agar ketika bayi nangis saya bisa langsung menenangkannya tanpa ribet membenahi bajunya.

1. BCG - Polio 1 (Usia 1 bulan). Polio diberikan secara oral. BCG disuntikkan di lengan atas kanan. Efek yang dialami bayi saya adalah demam ringan yang dimulai di sore hari (jadwal imunisasi bayi saya selalu Ahad pagi) hingga keesokan harinya. Cara menanganinya: saya balurkan cessa merah ke dada, leher belakang dan tulang punggungnya, kemudian saya berikan paracetamol 3x sehari atau setiap 8 jam (instruksi bidannya). Selain itu, saya berikan susu lebih sering dan tentunya gendongan ^_^

2. DPT 1 - Polio 2 (usia 2 bulan). Polio diberikan secara oral (tetes) sedangkan DPT disuntikkan di paha kiri. Efek DPT demam ringan dimulai dari malam hari hingga keesokan harinya. Cara menanganinya sama dengan ketika suntik BCG.

3. DPT 2 - Polio 3 (usia 3 bulan). Sama dengan DPT 1 - Polio 2.

4. DPT 3 (usia 4 bulan). Disuntikkan di paha kiri. Efek dan cara menanganinya sama dengan DPT 1 - Polio 2.

5. Polio 4 - IPV (usia 5 bulan) karena ketika suntik DPT, vaksin polionya sedang kehabisan. Diberikan secara suntik di paha kanan. Alhamdulilah tidak ada demam.

6. Campak (usia 9 bulan). Disuntikkan di lengan atas kiri. Alhamdulilah tidak ada demam.

Demikianlah sedikit cerita dari saya. Semoga tulisan saya bermanfaat buat teman-teman.



Rabu, 24 Februari 2021

Menu Puree buah untuk MPASI

 Sebelumnya saya tuliskan menu makanan mpasi yang saya buat selama 24 hari ke belakang. Sekarang saya ingin menuliskan menu camilan berupa buah hehe.

Cara menyajikan buah untuk MPASI:

*buah keras seperti pir dan apel, dikukus dulu lalu dilumatkan di saringan kawat.

*buah empuk seperti pepaya, buah naga, pisang, dan alpukat langsung dilumatkan di saringan kawat.

*buah seperti kurma, dikukus lalu dilumatkan di saringan kawat.

*Jeruk langsung saya berikan ke bayi setelah saya ambil bijinya. Dia bisa nyedot sendiri hehe.

Untuk buah-buahannya saya berikan buah pepaya, buah naga, jeruk, apel dan pir. Alhamdulilah, sejauh ini si bayi sangat suka.

Semoga menginspirasi.

Menu MPASI 6 bulan

 Assalamualaikum, halo. Alhamdulilah awal Februari ini si bayi udah boleh makan. Saya mau sedikit berbagi menunya untuk kurang lebih 12 hari. Kenapa 12 hari, padahal sekarang sudah hari ke 24? Karena satu menu saya berikan untuk 2 hari hehe. Kenapa begitu? Karena

- Saya sedang mengenalkan dan membiasakan si bayi dengan bahan makanan. 

- Untuk mengetahui apakah si bayi alergi terhadap sebuah bahan makanan atau tidak. Sebenarnya untuk mengetes alergi bagusnya 1 menu untuk 3-5 hari. Tapi saya ga tega ngasih menu itu itu aja ke bayi.

Pengetesan alergi itu wajib buat bayi saya, karena keluarga besar saya dan suami memiliki alergi terhadap seafood dan daging sapi. 

Menu mpasi yang saya buat adalah menu 4 bintang yang terdiri dari karbohidrat, protein, serat, dan lemak tambahan.

Oiya, persiapan untuk mpasi saya tidak terlalu heboh. Saya hanya beli pelumat kentang (tapi sampai sekarang belum terpakai) dan juga saringan kawat. Saya juga beli margarin f*rvita tapi kemudian saya baca sebuah artikel yang menyebutkan bahwa penggunaan margarin sebaiknya hanya seminggu dua atau satu kali saja. Makanya, saya belum buka margarin tersebut. 

Berikut menu makanan si bayi:

1. Nasi (karbo), telur (prohe), bayam (serat), tahu (prona) dan minyak sayur (lemak tambahan / LT)

2. Nasi, daging ayam negeri, wortel, tahu dan minyak.

3. Nasi, daging sapi, wortel, tempe dan minyak.

4. Kentang, daging ayam, wortel, tempe dan minyak.

5. Kentang, daging ayam, wortel, tahu, dan margarin.

6. Kentang, hati ayam, wortel, tahu dan margarin.

7. Nasi, hati ayam, wortel, tempe dan minyak.

8. Nasi, hati ayam, wortel, tahu dan minyak.

9. Nasi, ikan tongkol, kacang merah, labu siam, dan minyak.

10. Nasi, daging ayam, kacang merah, labu siam dan minyak.

11. Jagung, daging ayam, wortel, kacang merah, dan minyak.

12. Jagung, daging ayam, wortel, tahu, dan minyak.

Cara memasaknya:

* Untuk daging (ayam + sapi) direbus dulu lalu dikukus. Tapi tidak dikukus juga tidak masalah, yang penting sudah matang dagingnya.

* Untuk bahan makanan lainnya, dikukus saat saya masak nasi di rice cooker.

* Untuk kacang merah direndam dulu semalaman lalu baru dikukus.

* Setelah dikukus dan direbus, lalu bahan makanan dihaluskan menggunakan blender.

Setelah halus, kemudian dimasukkan ke wadah kecil kecil yang ada tutupnya dan disimpan di kulkas. Setiap akan diberikan, dihangatkan dulu dengan cara diberi sedikit air panas atau direndam dalam panci air panas atau dimasukkan ke rice cooker. Kemudian baru diberi LT sebanyak 1-2 sendok. Makanan siap disajikan, jangan lupa berdoa dan tersenyum. 

Nah, demikian menu mpasi saya untuk si bayi selama 24 hari. Semoga menginspirasi.


Minggu, 07 Februari 2021

Ide Kado untuk Pengantin

Bila postingan sebelumnya saya membahas ide kado untuk bayi atau ibunya, pada postingan kali ini saya ingin memberi kado untuk pengantin. 

Kalau dulu biasanya saya hanya akan memberi sprei atau jam dinding atau gelas pasangan, hihihi...

Sekarang, setelah menikah saya jadi tahu ada banyak barang yang bisa dijadikan kado dan inshallah pasti terpakai bukan hanya untuk jadi pajangan di lemari.

1. Peralatan masak (wajan, panci, set pisau, dan sebagainya)

2. Kompor

3. Rice cooker

4. Setrika

5. Dispenser

6. Perlengkapan makan (tempat nasi, tempat bekal, piring, gelas, set sendok dan sebagainya)

7. Mixer

8. Alat presto

9. Blender atau chopper

10. Pernak pernik kamar atau kamar mandi (gantungan baju, tempat sabun dan sebagainya)

Nah itu beberapa ide kado untuk pengantin, tapi sah-sah aja kalau teman-teman mau memberi bedcover, sprei, handuk pasangan, jam dinding atau kain untuk pasangan. Tentunya disesuaikan dengan budget saja.

Terima kasih sudah membaca, semoga bermanfaat.




Ide Kado untuk Bayi

Berbekal pengalaman, dulu sebelum nikah dan punya anak, saya bingung ketika akan memberi kado pada temen yang baru melahirkan. Pada akhirnya, kado yang pilih hanya baju bayi atau set perlengkapan mandi aja, haha. Ternyata saya baru tahu kalau baju bayi sebaiknya tidak banyak-banyak karena si bayi cepet besar sedangkan set perlengkapan mandi, belum tentu cocok dengan kulit si bayi. Mubazir kalau akhirnya kado-kado itu tidak terpakai.

Nah sekarang, karena saya sudah punya bayi (alhamdulilah), saya ingin memberi ide pada teman-teman yang mungkin sedang kebingungan mau ngasih apa ya buat new mom atau new born baby. 

1. Set perlengkapan makan untuk persiapan mpasi

2. Mainan seperti softbook, puzzle, bola bola kecil atau teether

3. Gendongan SSC m-shape

4. Kursi kecil (high chair) untuk belajar makan.

5. Sofa bayi

6. Bantal menyusui

7. Minyak telon 

8. Korset untuk ibunya

9. Jaket bayi 

10. Clodi 

Nah, itu beberapa ide untuk kado yang menurut saya akan sangat terpakai. Tapi kalau teman-teman mau beli seperti penghangat botol susu, alat pensteril botol susu, atau slow cooker, boleh juga.

Dan sebaiknya teman-teman tidak membeli baby walker karena sekarang penggunaan baby walker tidak dianjurkan oleh dokter karena membahayakan keselamatan bayi.

Demikian tulisan saya, semoga bermanfaat.