expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Kamis, 17 Juni 2021

Bapil saat Hamil

Assalamualaikum, hai hai hai apakabar teman-teman semua? Saya berharap teman-teman tetap dalam keadaan sehat di masa pandemi ini. Semoga pandemi ini segera berakhir, jangan lupa untuk tetap menerapkan protokol kesehatan dimana pun dan kapan pun, demi kesehatan kita dan orang orang yang kita sayang.

Alhamdulilah, saya sedang menjalani kehamilan ketiga saya, anak kedua. Jangan tanya bagaimana, rasanya nano nano. Di satu sisi saya bersyukur, sangat sangat bersyukur Allah beri amanah kembali. Sedangkan di sisi lain, saya agak tidak pede menjadi ibu dengan dua bayi. Tapi dengan dukungan suami dan keluarga tercinta, inshallah saya percaya, Allah akan membantu kami aamiin. 

Alhamdulilah dikehamilan ketiga ini, kalau bisa dibilang hamil kebo, yes I do. Tidak ada mual muntah apalagi ngidam yang aneh aneh (kecuali saya sendiri yang ngadain 🤭😋, maafkeun Pak suami 🤭😂) dari trimester awal hingga sekarang, menjelang persalinan, alhamdulilah. 

SPD yang saya alami di kehamilan kedua, alhamdulilah tidak saya rasakan sekarang. Hanya saja, di kehamilan ini saya hampir 3x (sepanjang yang saya ingat) terkena batuk pilek. Sekarang saya masih batuk batuk. Agak worry sebenarnya, karena usia kandungan saya sudah masuk 36 minggu. Bismillah, mudah2an saya segera sembuh, minta doanya ya teman-teman.

Beberapa waktu lalu, saya mengalami demam hingga menggigil (ini sudah biasa karena hamil kedua saya pun hampir sering kedinginan hingga menggigil), pilek (hidung tersumbat), batuk berdahak dan sesak. Subhanallah, sesaknya sesak sekali bahkan tidur pun sambil duduk, saking sesaknya sambil berbaring. 

Dan karena sesak itu pula, ketika periksa saya didesak dokter untuk melakukan tes swab. Allahuakbar, saya bener-bener takut hasilnya positif. Saya langsung curhat sama dokter kandungan saya bahwa saya takut dibawa ke RS. Karena yah, ada beberapa orang yang saya kenal berpulang setelah positif covid di RS. Dokter saya menenangkan saya, dia bilang jika saya positif saya hanya perlu isolasi mandiri 14 hari di rumah. Sendirian. 

Saya harus tes untuk melindungi suami dan anak pertama saya, juga dokter dan nakes di klinik tersebut. Ya sudahlah, akhirnya saya beranikan diri untuk di swab. 

Rasanya tidak seperti yang terlihat, entah karena nakesnya yang melakukan tesnya dengan perlahan dan telaten atau bagaimana, saya tidak tahu. Setelah diambil cairan dari hidung, saya diminta menunggu 15 menit hingga hasilnya keluar. Deg-degan itu pasti, tapi nakesnya dan suami juga menenangkan. Inshallah negatif.  

Alhamdulilah, hasilnya negatif. Saya tidak terkena covid-19, alhamdulilah. Setelah diswab, pemeriksaan saya dilanjutkan dan diberi obat. Alhamdulilah, sekarang sesaknya sudah hilang, tapi saya masih batuk batuk dan gampang capek. 

Doakan saya, semoga saya lekas sembuh dan menjalani persalinan dengan lancar, saya dan bayi saya sehat selamat aamiin. Terima kasih sudah membaca tulisan saya kali ini. Semoga bermanfaat bagi teman-teman.

Oiya, jangan takut untuk diswab, demi keselamatan dan kesehatan orang-orang di sekitar kita. Semoga kita semua dijauhkan dari covid-19, aamiin.