expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Sabtu, 01 Desember 2018

Perjalanan PPG Daljab Tahap 1 2018

     Kali ini saya ingin menceritakan sedikit tentang perjalanan (ceilah) yang saya tempuh. Tahun 2017, saya dan kelima orang rekan guru mengikuti pretest. Dari ke-6 orang itu, alhamdulilah saya lulus. Kemudian, menunggu sekitar sebulan, pada awal Desember, Operator (Op) sekolah memberitahu saya untuk mempersiapkan ijazah dan lain sebagainya, pemberkasan dia bilang. Saya pun lalu menyiapkan berkas yang dia minta, antara lain ijazah S-1, transkip nilai, surat keterangan bebas NAPZA dari RSUD, surat keterangan sehat dari puskesmas, SKCK dari polsek, SK GTT/GTY, Surat mengajar selama 2 tahun, dan jadwal mengajar saya. Kemudian saya serahkan ke dinas pendidikan kab. Bandung. Setelah pemberkasan itu, saya diminta untuk memantau situs sergur. Oiya, saat menyerahkan berkas ke dinas, saya bertemu dan berkenalan dengan seorang guru dari Ciwidey. 
     Saat memantau situs tersebut, saya jadi mengetahui bahwa berkas saya telah disetujui oleh dinas dan diverifikasi oleh LPMP. Kemudian, masih di situs sergur, saya mengetahui bahwa saya lulus dan berhak mengikuti PPG dalam jabatan. Kemudian saya mengisi surat pernyataan untuk mengikuti PPG dan diharuskan untuk mencetak AP 1.  Setelah mengisi surat tersebut, saya tahu bahwa saya termasuk ke dalam peserta PPG dalam jabatan tahap 1 tahun 2018. Seorang rekan dari sekolah lain yang ikut pretes sama dengan saya ternyata dia menjadi peserta PPG daljab tahap 2. Butuh waktu kurang lebih 2 minggu hingga di sergur diumumkan bahwa saya akan mengikuti PPG di UPI. Dari sergur itu disertakan link untuk masuk ke website UPI. 
     Dari situ, kemudian saya terus memantau web UPI. Seingat saya, itu bulan Juni dan belum ada pengumuman apapun. Saya merayakan hari raya Idul Fitri dengan penuh kekhawatiran. Kurang lebih sepuluh hari setelah lebaran, web UPI sudah bisa diakses, lengkap dengan tugas-tugasnya. Dalam tugas daring tersebut, saya juga dikejar dateline. 1-2 modul harus diselesaikan dalam waktu 1 minggu. Pada sesi pedagogik, ada sekitar 4 modul dengan tiap modul ada beberapa tugas. Mantap banget itu. Pada sesi profesional ada sekitar 8 modul dengan tiap modul terdiri dari beberapa sub dengan beberapa tugas. Setiap hari saya duduk depan laptop mengerjakan tugas, alhamdulilahnya waktu itu libur sekolah. Tekanan semakin meningkat saat akan masuk sekolah kemudian tugas di modul akhir ternyata diharuskan membuat video mengajar. Singkat cerita, masa daring pun sudah saya lalui. Daring yang seharusnya 3 bulan, dilaksanakan hanya dalam waktu 1,5 bulan. Kemudian saya menunggu lagi, alhamdulilah saya lulus sesi daring dan berhak mengikuti workshop. 
     Pada hari Jumat, saya diantar suami ke UPI untuk melakukan daftar ulang. Saat itu, pertama kali saya bertemu dengan rekan-rekan yang selama ini menemani dan sharing via whatsapp. Ternyata, saya sekelas dengan wanita yang saya temui di dinas saat menyerahkan berkas :D bahkan dia pun menjadi teman sekamar saya selama workshop di UPI. Kami, peserta PPG dalam jabatan (PPGDJ) tahap 1 mencari tempat kosan sendiri, biaya hidup dan transportasi selama workshop kami tanggung sendiri. Hari-hari pertama di minggu awal terasa berat untuk saya. Tapi alhamdulilah, saya mempunyai suami dan teman sekamar yang super dan saling menyemangati, juga teman-teman sekelas yang super.
     Kami belajar dari dosen-dosen yang luar biasa, yang memberikan motivasi untuk menjadi guru yang profesional. Kami belajar dari Senin hingga Jumat, dari pukul tujuh hingga pukul lima bahkan tak jarang kami baru selesai jam enam sore. Sungguh, sebuah perjuangan buat saya. Hingga lima pekan pun berlalu tanpa terasa, di akhir pekan kelima saya akan mengikuti Uji Pengetahuan (UP). Sepekan sebelumnya, kami mengikuti try-out UP dulu :D
     Setelah UP, saya belum bisa bernafas lega karena kami harus mengikuti alur berikutnya, yaitu PPL. Waktu itu, saya masih bisa mengadakan PPL di daerah asal selama guru yang mengikuti PPL di daerah tersebut ada 4 orang. Saya dan teman-teman sekelas pun berpisah di sini dan kembali ke daerah asal. Saya dan tiga orang teman yang sama-sama berasal dari kab. Bandung pun PPL di sekolah yang sama di Banjaran. Alhamdulilah, guru pamong kami sangat baik dan pengertian, saya pun mendapatkan siswa dari kelas yang soleh-solehah. Kami menjalani PPL selama lima minggu, awalnya kami harus menjalani selama tiga minggu, tapi ternyata ada perubahan sehingga menjadi lima minggu. Di pekan kelima, kami sudah tidak mengajar, kami menunggu jadwal Uji Kinerja (UKin). Untuk UKin, kami akan dinilai oleh seorang guru penguji dari sekolah PPL dan dosen penguji dari LPTK. Alhamdulilah kami berhasil melaluinya. 
     Awal November kami melakukan UKin, dan alhamdulilah di minggu ketiga sudah ada pengumuman kelulusan PPGDJ tahap 1. Qadarullah, dari sekitar 30 orang teman sekelas, ada beberapa orang yang dinyatakan belum lulus dan harus mengulang. Sedih sih rasanya, karena kami melewatinya bersama, alhamdulilah saya lulus :D

Ringkasnya, alur untuk saya PPGDJ tahap 1 adalah
DARING (3 bulan) - WORKSHOP (5 pekan) - UP (1 hari) - PPL (5 pekan) - UKin (1 hari)

     Total waktu yang saya habiskan adalah kurang lebih 6 bulan. Aaaah, saya terharu. Saya sangat berterima kasih pada suami yang sangat rela berkorban (dan dia insha Allah akan menjadi pejuang PPGDJ tahun 2019), keluarga, rekan-rekan mengajar di sekolah, teman-teman PPGDJ 157-A 1st Batch, guru pamong saya, guru penguji saya serta para guru dan siswa di sekolah PPL. Semuanya karena Allah, mereka semua mau membantu saya, alhamdulilah... Semoga Allah membalas kebaikan mereka semua, aamiin... 
    Untuk rekan-rekan yang akan menjadi pejuang PPGDJ, tetap semangat. Jalani saja prosesnya, insha Allah semoga Allah memudahkan aamiin...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar