Finally, I were going to the beach again, yeay!!!!
Alhamdulilah... Libur lebaran kali ini saya dan adik-adik saya bisa bermain air di pantai.
Pantai yang kami tuju adalah sebuah pantai yang terletak di daerah Cianjur Selatan, sekitar 85 km dari pusat kota Cianjur, yakni pantai Apra di Sindang Barang, Cianjur Selatan.
Pantai yang kami tuju adalah sebuah pantai yang terletak di daerah Cianjur Selatan, sekitar 85 km dari pusat kota Cianjur, yakni pantai Apra di Sindang Barang, Cianjur Selatan.
Kami berangkat kemarin pagi sekitar pukul 09.30 WIB dari rumah, menempuh waktu kurang lebih 4 jam, pukul 14.00 WIB kami tiba di rumah teman adik saya di daerah Cibinong, sekitar 65 km dari pusat kota Cianjur. Kami ke sana naik mobil pribadi, rutenya? Jangan anggap mudah, jalan yang berkelak-kelok, menanjak dan menurun juga rusak menjadi teman setia sepanjang perjalanan. Kami beristirahat sekali dalam perjalanan, itupun karena adik perempuan saya merasa ingin muntah. Akhirnya kami beristirahat sejenak di pom bensin. Kedua adik dan suami saya langsung saya beri obat anti mabok, agar perjalanan kami lancar, xixixixi.... Alhamdulilah setelah meminumnya mereka baik-baik saja, hanya sedikit pusing katanya, heee....
Kami berangkat ke pantai sekitar pukul 16.00 WIB menempuh jarak kurang lebih 15 km dari rumah teman adik saya, sekitar 30 menit. Jalannya masih sama, berkelak-kelok, menanjak dan menurun serta jalan aspal yang rusak akibat tambalan. Kami tiba di pusat kota Sindang Barang, menuju alun-alun Sindang Barang kemudian berbelok ke kiri dan lurus terus mengikut jalan dan tiba di pantai. Untuk masuk ke pantai, kami dimintai sepuluh ribu rupiah, entah itu masyarakat sekitar atau memang itu petugas pemerintah daerah setempat, tapi murah memang. Setelah memarkir kendaraan, kami berjalan menuju bibir pantai. Hmm... sangat indah, subhanallah....
Kami berangkat ke pantai sekitar pukul 16.00 WIB menempuh jarak kurang lebih 15 km dari rumah teman adik saya, sekitar 30 menit. Jalannya masih sama, berkelak-kelok, menanjak dan menurun serta jalan aspal yang rusak akibat tambalan. Kami tiba di pusat kota Sindang Barang, menuju alun-alun Sindang Barang kemudian berbelok ke kiri dan lurus terus mengikut jalan dan tiba di pantai. Untuk masuk ke pantai, kami dimintai sepuluh ribu rupiah, entah itu masyarakat sekitar atau memang itu petugas pemerintah daerah setempat, tapi murah memang. Setelah memarkir kendaraan, kami berjalan menuju bibir pantai. Hmm... sangat indah, subhanallah....
Adik-adik saya yang memang belum pernah pergi ke pantai "sungguhan" (kecuali Ancol) terpana ketika melihat ombak bergulung-gulung di tengah lautan. Adik bungsu saya malahan bertanya, kenapa lautnya bisa berombak, hihihi... untung saya sudah membaca buku IPA, sehingga saya bisa menjawab pertanyaan adik saya tersebut. Sedangkan adik saya yang ketiga bertanya, ujung laut itu datar ya mbak?
Saya jelaskan, bumi kan bulat, jadi itu sebenarnya hanya ilusi mata kita saja. Bila kita berlayar ke sana sebenarnya tidak datar. Lagi-lagi berkat buku IPA, hihihihi...
Oke, saatnya bermain air. Adik bungsu saya sangat senang bermain dengan ombak, tentunya saya pegang erat tangannya agar tidak terbawa, sedangkan suami saya menjaga adik ketiga saya. Adik kedua saya? Jangan tanya, dia asik bermain sendiri, hehehe....
Sebenarnya, di kota Sindang Barang sendiri terdapat dua pantai, yaitu pantai Apra dan pantai Sereg. Pantai yang paling dikunjungi adalah pantai Sereg, karena tidak terlalu jauh dari pusat kota Sindang Barang dan tidak perlu memasuki pemukiman penduduk terlebih dahulu. Dengan kata lain, pantai Sereg dapat kita lihat secara langsung dari pinggir jalan. Sedangkan pantai Apra terletak di ujung desa, sehingga kita harus masuk ke pemukiman penduduk terlebih dahulu, tapi pantai Apra lebih dekat letaknya. Hanya saja di pantai Apra kita tidak akan menjumpai para pedagang oleh-oleh atau pun ikan bakar dan menu laut lainnya, jadi murni hanya bermain air saja. Selain itu, di pantai Apra minim sekali WC umum. Hanya terdapat sebuah sumur yang bisa dipergunakan untuk membersihkan diri setelah bermain air.
Saya jelaskan, bumi kan bulat, jadi itu sebenarnya hanya ilusi mata kita saja. Bila kita berlayar ke sana sebenarnya tidak datar. Lagi-lagi berkat buku IPA, hihihihi...
Oke, saatnya bermain air. Adik bungsu saya sangat senang bermain dengan ombak, tentunya saya pegang erat tangannya agar tidak terbawa, sedangkan suami saya menjaga adik ketiga saya. Adik kedua saya? Jangan tanya, dia asik bermain sendiri, hehehe....
Sebenarnya, di kota Sindang Barang sendiri terdapat dua pantai, yaitu pantai Apra dan pantai Sereg. Pantai yang paling dikunjungi adalah pantai Sereg, karena tidak terlalu jauh dari pusat kota Sindang Barang dan tidak perlu memasuki pemukiman penduduk terlebih dahulu. Dengan kata lain, pantai Sereg dapat kita lihat secara langsung dari pinggir jalan. Sedangkan pantai Apra terletak di ujung desa, sehingga kita harus masuk ke pemukiman penduduk terlebih dahulu, tapi pantai Apra lebih dekat letaknya. Hanya saja di pantai Apra kita tidak akan menjumpai para pedagang oleh-oleh atau pun ikan bakar dan menu laut lainnya, jadi murni hanya bermain air saja. Selain itu, di pantai Apra minim sekali WC umum. Hanya terdapat sebuah sumur yang bisa dipergunakan untuk membersihkan diri setelah bermain air.
Di Cianjur sendiri sebenarnya terdapat tiga buah pantai, yakni pantai Apra, pantai Sereg, dan pantai Jayanti. Pantai Jayanti terletak di daerah Cidaun atau lebih tepatnya di Ciujung, karena benar-benar merupakan ujung wilayah Indonesia dan berbatasan laut dengan Australia. Dari Sindang Barang ke Ciujung masih sekitar 3 jam lagi, hehe...
Yup... Pantai-pantai tersebut masih merupakan pantai selatan Indonesia. Dari mulai pantai Pelabuhan Ratu dan Ujung Genteng di Sukabumi, pantai Sereg, pantai Apra, pantai Jayanti di Cianjur Selatan, dan berbatasan dengan Garut, yakni pantai Rancabuaya. Itu pula sebabnya, dari Cianjur Selatan kita bisa ke Sukabumi (Jampang), ke Bandung Selatan (Pangalengan dan Ciwidey), serta ke Garut tanpa harus memutar lewat ke kotanya. Hanya saja, jalan menuju tempat-tempat tersebut masih belum terjamah oleh perbaikan Dinas PU dan cenderung berbahaya terlebih ketika hujan turun. Karena rutenya melewati hutan dan dikanan-kirinya terdapat tebing-tebing tinggi serta jurang yang curam.
Jadi, bila berkunjung ke Cianjur, sempatkanlah untuk mengunjungi Cianjur Selatan.
Muara antara sungai dengan pantai Apra |
Couple, hehe |
Foto berempat dulu |
Bersama adik-adik dan suami :) |
Berusaha menjaga si bungsu dari ombak, hehe |
Oleh-oleh (pasir pantai) |
kebun teh di Sukanagara |
rehat sejenak sambil melihat bukit |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar