expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Senin, 23 September 2013

Menulis itu menyenangkan

Setuju tidak teman-teman?
Hehe... bagi saya sih mungkin iya, tapi bagi beberapa teman-teman mungkin tidak atau biasa-biasa saja, ya kan?
Well, bagaimanapun juga agar bisa membuat kegiatan menulis itu menyenangkan kita harus terlebih dahulu menyukai kegiatan menulis itu sendiri.
Bagaimana awalnya? Membuat cerpen? Membuat puisi? Atau membuat karangan bebas?
Well, itu semua terserah pada teman-teman. Hal yang membuat saya menyukai menulis adalah karena tidak semua orang ingin mendengarkan curahan hati saya. Sehingga saya pun kemudian mencoba menulis dalam bentuk diary, atau buku harian. Saya menulis sejak - seingat saya- sekolah dasar hingga di sekolah menengah atas. Buku-buku harian saya tersebut masih tersimpan rapi hingga saat ini, walaupun dalam keadaan mengenaskan, hehehe
Sedangkan sekarang, saya merasa sudah terlalu besar untuk menulis di buku harian. Well, sebenarnya saya hanya takut saja bila ada seseorang yang membaca buku harian saya dan kemudian menemukan rahasia yang saya sembunyikan, hihihi.....
Teman-teman saya yang sedang mempelajari bahasa asing selain bahasa Inggris, juga rajin menulis di buku harian mereka. Tentu saja dalam tulisan maupun bahasa yang sedang mereka pelajari. Contohnya teman saya yang belajar bahasa Arab, dia sih enak saja menulis di mana saja dan kapan saja. Lha wong orang lain belum tentu bisa membaca tulisan Arab gundul, hehe...
Menulis juga tidak selamanya membosankan atau hobi yang usang. Karena ada beberapa orang yang justru menggantungkan hidupnya dari menulis. Mau tahu contohnya? 
Hmmm... bisa kita lihat J.K Rowling dari Inggris, Hemingway, Agatha Christie, sedangkan contoh dari dalam negeri misalnya mbak Asma Nadia, Pipiet Senja, Arswondo Atmowiloto, Chairil Anwar, dan lain sebagainya,
Tulisan-tulisan beliau-beliau tersebut sudah menyebar kemana-mana dan dibaca oleh siapa saja dari beberapa generasi. Bila pepatah lama menyebutkan, "gajah mati meninggalkan gading dan manusia mati meninggalkan nama", maka sekarang ada juga pepatah yang mengatakan, "penulis mati meninggalkan tulisannya". 
Bagi saya sendiri, mungkin saya belum bisa menjadi orang yang banyak berguna bagi negeri ini. Tetapi saya juga ingin, setidaknya ketika saya mati ada beberapa orang yang masih membaca tulisan-tulisan yang saya tinggalkan, hihihi lebay ya?
Ya begitulah, saya ingin menyebarkan semangat untuk menulis kepada teman-teman. Menulis bukan hanya sekedar kegiatan di sekolah atau di kantor. Tapi menulis lebih kepada untuk menyebarkan ilmu yang kita miliki. 
Jadi, ayoooo kita menulis.
Oiya, lupa, tapi tulisannya tentang hal-hal yang positif yaaaa... hehe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar