expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Senin, 17 Juni 2013

Situ Patenggang

Xixixi... Siapa yang sudah pernah ke Situ Patenggang??
Saya sudah,hehehe
Bangga banget yaaaa?
Iyalah, secara saya belum pernah pergi ke sana, hehe
Alhamdulilah, ketika libur panjang kemarin, saya dan suami saya bisa pergi ke sana. Sebenarnya ga niat-niat banget mau ke Situ Patenggang, tadinya kami hanya ingin berjalan-jalan ke Ciwidey saja.
Kami berangkat sekitar jam 9-an dari Gunung Puntang, Banjaran. Perjalanan sekitar dua jam, akhirnya kami tiba di Ciwidey. Kami terus saja melajukan motor hingga melewati Bumi Perkemahan Ranca Upas. Wow, keren sekarang gerbang masuk Bumi Perkemahan Ranca Upas. Terakhir saya kesana waktu kuliah dan sempat berkemah selama tiga hari dua malam di sana.
OK, karena kami tidak berniat untuk berkemah, kami tetap melanjutkan perjalanan. Hingga kami tiba di depan gerbang Kawah Putih. Ragu-ragu kami akan masuk ke sana, karena kami emang ga bawa uang terlalu banyak, hehe...
Akhirnya kami pun kembali melanjutkan perjalanan dan melewati pemandian air panas Ciwalini. Dari jalanan kami sudah bisa melihat area pemandian air panas tersebut yang nampaknya seperti kolam renang yang dilengkapi waterboom gitu. OK, kami pun tidak berniat untuk berenang karena tidak membawa baju ganti, jadi kami lagi-lagi melanjutkan perjalanan. Terus menerus hingga kami berhadapan dengan gerbang masuk Situ Patenggang. Sepanjang perjalanan dari gerbang masuk kawah putih hingga Situ Patenggang terhampar perkebunan teh. Sehingga udaranya cukup dingin dan pastinya bebas polusi, Indah sekali... ga kalah sama di Puncak, Bogor.
Kami pun lalu masuk ke Situ Patenggang, tak berapa jauh dari gerbang masuk, kami sudah bisa melihat beningnya air Situ Patenggang.


Ini adalah perkebunan teh yang berada di pulau di tengah Situ Patengang. Kata orang sih ini namanya pulau Cinta. Menurut saya bentuknya ga seperti bentuk cinta. Hmm... mungkin karena mitos yang menyebutkan bahwa ada sepasang kekasih yang dulunya bertemu di pulau tersebut sehingga pulau tersebut terkenal dengan sebutan pulau Cinta, Mungkin... hehe
 Xixixi... di samping adalah foto suami saya dengan latar belakang air Situ Patenggang. Masih di pulau Cinta.
Situ Patenggang, menurut batu prasasti yang akan kita jumpai ketika kita sudah tiba di sana, merupakan sebuah danau. Berasal dari kata "Patengang" dalam bahasa Sunda yang artinya saling mencari. Katanya, dulu sepasang kekasih dipisahkan. Mereka pun saling mencari satu sama lain hingga tiba di Situ Patenggang. Mereka akhirnya bertemu di tengah-tengah Situ Patenggang, seperti yang sebutkan di atas tadi, yakni di pulau Cinta.
Di pulau Cinta pun kita akan menemukan batu prasasti yang memuat sejarah tersebut. Entah benar atau tidaknya, tapi Situ Patenggang memang tempat yang sangat indah. :)
 Agar dapat pergi ke Pulau Cinta, kita harus menaiki sebuah perahu. Banyak perahu kok di sana. Bahkan ketika memasuki gerbang Situ Patenggang, para tukang perahu sudah menawari kita untuk menaiki perahu mereka. Harga yang ditawarkan cukup bervariasi, tergantung bagaimana kita memilihnya. Bahkan semakin ke ujung, harga yang ditawarkan bisa sangat murah, yakni lima ribu per orangnya.
Ketika kita sudah memutuskan untuk naik perahu, udaranya begitu tenang. Angin berhembus sejuk, indah sekali pokoknya. Tukang perahu akan membawa kita ke Pulau Cinta dan membiarkan kita mengambil foto atau makan - makan sepuas kita. Bila kita ingin kembali lagi ke awal, kita hanya tinggal pergi ke perahu yang kita naiki tadi dan si tukang perahu akan membawa kita kembali.
Ketika liburan, kawasan Situ Patenggang sangat ramai dikunjungi para wisatawan. Ada juga rombongan-rombongan dari luar kota Bandung. Tiket masuk ke Situ Patenggang harganya lima ribu per orang, bila naik motor, kita hanya perlu membayar lima belas ribu rupiah dan parkir seharga dua ribu rupiah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar