expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Rabu, 30 April 2014

"Kepo"

Sekarang ini ada banyak banget istilah-istilah baru yang bermunculan. Contohnya seperti istilah "alay" yang menggambarkan orang yang sangat berlebihan bahkan bisa dibilang norak baik dalam berpakaian, berkata-kata, maupun tindakan. Adapula istilah "lebay" yang menggambarkan orang yang berlebihan atau menurut saya lebih tepatnya sedikit mendramatisir keadaan. Ada juga istilah "kepo" yang diartikan sebagai orang yang serba ingin tahu urusan orang lain sedetail apapun.
Nah, saya ingin sedikit membahas tentang istilah yang ketiga, "kepo". Mungkin tadinya kata "kepo" itu sendiri berasal dari bahasa Inggris yang disingkat, "Knowing Every Particular Object", kemudian berkembang dalam bahasa Indonesia untuk meng-istilahkan orang-orang yang selalu ingin tahu urusan orang hingga mendetail. Jadi, ketika kita bertanya kepada misalnya sahabat kita, eh sahabat kita langsung bilang, "Ih kamu kepo deh."
Aduh maaak, bukan maksudnya kepo, tapi kan sekedar ingin tahu boleh dong? hehe... tetep aja kepo kali ya?
Dalam tradisi masyarakat kita, ada istilah basa-basi. Bila di desa, ketika kita akan bepergian, maka akan ada tetangga yang menyapa kita, "Mau kemana mbak/mas/akang/teteh?". Kadang, pertanyaan itu muncul hanya untuk sekedar menyapa alias berbasa-basi. Kadang kalo kita lewat tidak disapa atau menyapa pasti kita atau orang yang kita lewati akan dianggap sombong. Itulah tujuan sebenarnya dari pertanyaan basa-basi itu. Tapi masalahnya, buat beberapa orang -yang telah tertular dengan kemajuan bahasa- hal tersebut dianggap aneh, orang yang bertanya dianggap kepo. Nah loh? Jadi berabe kan urusannya?
Sekedar saran dari saya, sebaiknya kita tahu kapan mengubah (BUKAN MERUBAH) pertanyaan menjadi pernyataan. Kapan waktunya? Tentu saja ketika orang yang akan kita tanya adalah tipe orang sensitif yang mudah tersinggung atau orang yang sedang marah-marah, hehe...
Kenapa harus mengubah pertanyaan menjadi pernyataan? Tentu saja untuk mendapatkan jawaban yang diinginkan plus terkesan tidak terlalu kepo :D
Contohnya nih, bila kamu ingin menanyakan apa yang sedang terjadi, lebih baik katakan, "Semoga ga terjadi apa-apa ya." daripada berkata, "Kenapa sih?" apalagi nanyanya dengan nada judes atau nada tinggi, dijamin ga akan dijawab, hehe...
Nah, itulah sedikit saran dari saya, bila teman-teman ingin meralat saya terima sarannya yaa :)

Selasa, 29 April 2014

Tidak Ada Judul

Jiaaah, sebenernya sedang malas untuk menulis di blog, bukannya apa-apa, hanya saja sedang tidak ada ide untuk membuat tulisan. Jadi bingung mau nulis tentang apa ya, hehe
Curhat dikit ah, beginilah nasib semi pengangguran dan tinggal di daerah pedesaan. Hanya diam di rumah, suami sibuk kerja tidak ada waktu untuk jalan-jalan (andaipun ada, kasihan si dia sudah enam hari bepergian masa hari libur juga harus pergi-pergi) dan mau pergi sendiri susah di transportasi.
Ya sudahlah, (mencoba) dinikmati saja. Alhamdulilah masih hidup dengan sehat sentosa :D
Apapun keadaannya, ayo tetap bersyukur. Jangan lupa mampir ke facebook saya yaaa... intip-intip barang dagangan saya :)
Terima kasih sudah membaca postingan saya tidak jelas ini, hehe....

Rabu, 16 April 2014

Menanam Jagung

Cangkul, cangkul, cangkul yang dalam
Menanam jagung di kebun kita
Masih ingatkah dengan secuil lirik lagu di atas? Masa kecil anda terselamatkan, haha
Maaf bercanda. Itu adalah sepenggal lirik lagu anak-anak yang mengajarkan kita untuk menanam jagung. Tapi pernahkah teman-teman mengetahui bagaimana proses menanam jagung itu sendiri? Saya belum tahu, haha (jujur) hingga saya menikah dengan suami saya, dan ia memberitahu saya. Karena suami saya sering membantu orang tuanya berkebun.
Well, seenggaknya proses menanam jagung itu butuh waktu kurang lebih 90 hari atau tiga bulan hingga jagung itu panen. Jagung yang sudah masak daunnya akan menguning, di setiap pohon jagung hanya akan terdapat satu atau dua jagung. Pohon jagung yang sudah diambil jagungnya lalu ditebang dan dijadikan sebagai makanan sapi. Tanahnya lalu digemburkan dan siap untuk ditanami jagung atau tanaman lainnya lagi. Jangan lupa untuk memberi pupuk dan vitamin agar jagung yang dihasilkan bagus, berkualitas, dan besar-besar, hehe :D
Oiya, satu lagi, benih jagung itu ternyata mahal juga lo teman-teman. Benih jagung yang berkualitas dijual seharga 75ribu lebih loo... 
Ayah mertua saya membutuhkan sebelas kantung benih jagung untuk kebunnya (kira-kira setengah hektar luasnya). Wow, lumayan, 850ribu untuk benihnya saja, hehe...
Itulah, sepenggal cerita tentang menanam jagung. Satu lagi, jagung yang kita beli di pasar itu termasuk mahal yah. Karena si petani menjualnya dengan harga murah, hehe...

Tafsir Mimpi

Membaca judul di atas, tentu membuat kita berpikir tentang tafsir mimpi yang ada di primbon-primbon Jawa ya, haha...
Tapi tenang saja, saya ingin bahas tafsir mimpi bukan menurut primbon Jawa melainkan menurut kondisi psikologi kita.
Apa sih mimpi itu?
Menurut saya, mimpi itu adalah bunga tidur, gambaran yang seolah menjadi nyata, kejadiannya seperti yang kita harapkan atau kita inginkan. Itu arti mimpi menurut saya lo yaa :D
Lalu, apa hubungannya dengan kondisi psikologis kita?
Lagi-lagi menurut saya, harapan - keinginan - doa - emosi kita terekam secara erat dalam alam bawah sadar kita. Ketika kita sangat menginginkan sesuatu tapi belum bisa terpenuhi, maka alam bawah sadar kita akan menghadirkannya dalam mimpi kita. Sayangnya, kita masih belum menyadari hal ini. Ketika kita bermimpi buruk, langsung deh buka internet dan mencari arti mimpinya di primbon. Padahal ga semua mimpi mengandung arti, maksudnya kadang mimpi itu sebenarnya sedang memberitahu bahwa tubuh kita sedang gini loh, atau emosi kita sedang gimana gitu. Abstrak ya? haha
Contoh ni ya, ketika kita sedang marah, tapi kemarahan kita itu hanya bisa kita pendam lalu kita tidur, nah alam bawah sadar kita itu lalu merefleksikan kemarahan kita dalam mimpi kita dalam bentuk api. Sehingga kita bermimpi terjadi kebakaran, atau gunung meletus, atau api tenang. Itu semua tergantung dari tingkat kemarahan kita. Ada juga ketika kita tertidur tapi sedang mengalami tekanan, entah itu karena pekerjaan yang harus segera diselesaikan atau karena hal lainnya, bisa saja kita bermimpi seperti dikejar orang, dikejar hantu, atau kita berlari ketakutan entah karena apa.
Atau ketika kita sedang merasa galau, bimbang, lalu kita bermimpi seakan-akan kita sedang tersesat di hutan dan bingung menentukan arah. Atau ketika kita sedang merasa kesepian, butuh nasihat, lalu kita bermimpi ada orang lain yang sangat kita sayangi datang dan menyejukkan hati kita, sekalipun misalnya orang itu sudah tidak ada. Ya, karena itu adalah kenangan kita terhadap orang itu.
Ada juga orang yang ketika sangat ingin mempunyai rumah, atau mempunyai anak, atau mempunyai mobil, atau lain sebagainya, di dalam mimpinya mereka memiliki hal tersebut.
Nah, itulah mengapa saya mengatakan bahwa terkadang mimpi itu mencerminkan keadaan psikologis kita. Walaupun, terkadang mimpi juga bisa berarti tanda yang Allah berikan kepada kita, misalnya bermimpi bertemu Nabi Muhammad SAW, atau bermimpi berkunjung ke Mekkah, wallahualam.
Jika kita tidak ingin bermimpi hal-hal yang buruk, kita harus merilekskan pikiran dan hati kita. Karena katanya apa yang kita pikirkan sebelum tidur, itulah yang akan kita mimpikan. Jangan lupa berdoa dan berdzikir, jadi hati kita tenang dan bermimpi hal-hal yang indah :D
Selamat bermimpi, #eeeh.....